Foto saat pelepasan peserta SKN angkatan VIII SMAIT Ashowah saat Kordes M Bintang Novrianto foto bersama Kepala Dinas Pendidikan Cabang Wilayah 6 diwakili Kasubag TU, Ahmadang, Ketua YPDSI Ashowah Al islamiyah, Ali Muttaqin Syuryono, Ketua DW Pendidikan YPDSI M Fadeli, Kepsek SMAIT Ashowah Ririn Astriani dan ustadz Rusman. Foto Korde M Bintang Novrianto saat berjabat tangan dengan Ketua YPDSI Ashowah Al islamiyah, Ali Muttaqin Syuryono usai menyerahkan kelengkapan SKN dan foto bersama
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Sekolah Kerja Nyata (SKN) dengan terjun langsung ke perkampungan adalah salah satu program SMAIT Ashowah yang bertujuan untuk memandirikan para siswa siswinya. Hal tersebut tentu saja menuntut para pelajar harus memacu diri agar bisa berinteraksi secara langsung dengan masyarakat luas.
Terlebih lagi aturan dalam program tersebut seperti tidak diperbolehkan para peserta diantarkan orang tua ke lokasi SKN. Bahkan demi mencapai tujuan bisa memandirikan penuh para peserta SKN, sekolah tidak mengijinkan para pelajarnya membawa HP, tidak boleh ditengok para orang tua dan nominal uang saku selama SKN juga dibatasi. Berarti dalam program ini para pelajar harus memaksimalkan waktu dan pikirannya dalam memanagemen keuangan dan kemampuan mereka untuk menjalani kehidupan dalam mendedikasikan diri ke masyarakat.
Menurut Kepala sekolah SMAIT Ashowah Kabupaten Berau, Ririn Astriani mengatakan, melalui SKN ini para pelajar kelas XI SMAIT Ashowah diminta mampu mendedikasikan diri ke masyarakat guna menerapkan ilmu yang telah mereka timba selama ini. Khususnya dalam menjaga ibadah wajib maupun sunnah saat jauh dari orang tua (ortu). Termasuk memotivasi diri dalam menata keuangan dan kemampuan ananda dalam menjalani kehidupan secara mandiri.
“Jadi program ini telah berlangsung sejak tahun 2015 silam hingga sekarang. Dimana untuk tahun 2024 ini merupakan SKN angkatan ke VIII, para pelajar akan kami terjunkan ke Kampung Buyung Buyung Kecamatan Tabalar sejak tanggal 6 hingga 27 Januari 2024,” ungkap Ririn saat kegiatan pelepasan peserta SKN SMAIT Ashowah di Aula SDIT Ashowah, Jl Al Bina, Kecamatan Tanjung Redeb, Jumat (5/1/2024).
Lanjutnya, kemandirian yang berupaya sekolah tanamkan kepada para pelajar bisa terlihat melalui program SKN ini. Saat berbaur dengan masyarakat dan jauh dari Ortu apakah mereka tetap mampu mempertahankan ibadah mereka, bahkan diharapkan semakin meningkat. Sebab selama di perkampungan tidak ada yang mengingatkan.
Kemudian saat di perkampungan ananda diberikan tanggung jawab, selain mampu menjaga adab dalam berinteraksi, disana (kampung) ananda juga mengimplementasikan kemampuan baik dibidang keagamaan, pendidikan, ekonomi kreatif dan sosial lingkungan. Saling suport antara satu dengan lainnya, namun ingat batasan antara Sholeh dan sholeha.
“Khusus sholeha saya ingatkan untuk menjaga aurat, jangan sekedar berhijab tapi tidak sesuai kaidah agama kita. Mudah mudahan ananda sukses dalam menjalankan peran masing masing yang telah dibagi berkelompok. Endingnya nanti saat pagelaran, itu merupakan karya karya ananda dalam menjadi guru sehingga mampu menampilkan anak didik mereka,” ujar Ririn Astriani.
Kemudian paparan Kepala Dinas Pendidikan Cabang Wilayah 6 diwakili Kasubag TU, Ahmadang mengatakan, program SKN ini sangat luar biasa. Sebab sasaran diterjunkannya para pelajar ini ke perkampungan. Dimana diketahui bersama ananda nantinya dihadapkan dengan kehidupan masyarakat luas dengan berbagai komplek permsalahan yang muncul di kampung tersebut. Tentu ini menuntut para pelajar harus mandiri, karena harus mampu beradapotasi kedunia luar dari kesehariannya sebelumnya.
“Saat seperti inilah kecerdasan secara inter dan intrapersonal perlu dimiliki para anak anak kita. Kalau hanya mengandalkan kecerdasan intrapersonal maka ananda bakal kesulitan menyesuaikan diri. Dan pesan saya agar anak anak kita bisa menjalani SKN dengan tenang makanya sebagai orang tua khususnya para ibu jangan terlalu khawatir. Tujuannya agar ananda benar benar bisa mandiri guna persiapan kalau mereka kuliah nantinya,” papar Ahmadang sekaligus melepas peserta SKN Angkatan VIII SMAIT Ashowah Bumi Batiwakkal.
Sementara tanggapan Kordes SKN angkatan VIII SMAIT Ashowah M Bintang Novrianto memaparkan, memang bukan hal mudah, namun melalui SKN pelajaran telah diterima selama kurang lebih dua tahun ini bisa diimplementasikan di lapangan. Meskipun lokasi tempat akan mendedikasikan diri di perkampungan yang tidak dikenali sama sekali. Akan tetapi dirinya bersama teman teman seangkatannya berupaya menjalani program ini dengan penuh semangat agar mampu membangun kepribadian yang mandiri.
“Saya berusaha bersama teman teman semua akan membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat kampung lokasi kami SKN. Tampa adanya komunikasi akan sulit beradaptasi dengan masyarakat setempat. Dan juga berupaya bisa beradaptasi dengan lingkungan dan tempat tinggal kami, yang pasti perlu waktu untuk menyesuaikan diri. Bantu doa dan suport Ustadz dan Ustadzah juga ayah bunda kami, mudah mudahan kami bisa berkontribusi dengan amanah dalam menjalankan program program menjadi sasaran dalam SKN di Kampung Buyung Buyung,” imbuh Bintang.
Harapannya setelah SKN ini, dirinya juga teman teman lainnya mampu menjadi seseorang yang lebih mandiri, tangguh dan lebih taat dalam ibadah. “Mari teman teman dedikasikan diri kita dalam membantu masyarakat Kampung Buyung Buyung, agar pengalaman dan ilmu kita semakin bertambah dan luas. Karena guru paling berharga dalam menjalani kehidupan itu adalah pengalaman,” tuturnya.
Setelah pelepasan secara resmi peserta SKN Angkatan VIII SMAIT Ashowah, Jum’at (5/1/2024), tidak langsung diberangkatkan. Tetapi baru diberangkatkan Sabtu (6/1/2024) menggunakan Bus. Dimana peserta saat diantar ke lokasi SKN di dampingi para pengajar untuk diserahkan ke Aparat Kampung Buyung Buyung. Semua tahapan dan proses dari pelepasan hingga pengantaran berjalan lancar dan tertib. (Nht)