BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan diminta untuk sigap dan cepat memberikan pelayanan kepada KPPS yang sakit saat menjalankan tugas di TPS. Demikian diungkapkan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty usai mengunjungi petugas KPPS yang di rawat di rumah sakit.
Dari 31 petugas KPPS yang mengalami sakit pada saat hari pencoblosan Rabu (14/2/2024), ada satu petugas KPPS yang menjalani rawat inap di RS Balikpapan Baru dan RSUD Beriman.
“Kami meminta, apabila ada informasi yang masuk jika ada petugas KPPS yang menjalankan tugas mengalami sakit, untuk itu kita harus cepat sigap memberikan pelayanan kepada mereka.Jangan sampai terlambat dalam pengamanan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tegas Walikota Balikpapan Rahmad Masud.”Kamis (15/2/’24)
Lanjut Rahmad, Pemilu saat ini di Kota Balikpapan aman dan kondusif terima kasih kepada warga yang sudah menggunakan hak pilihnya. Untuk itu, kita tentunya berdoa kepada presiden dan wakil presiden yang terpilih dapat membawa kebaikan untuk Indonesia dan kedamaian.
Sementara itu, Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, pada saat pelaksanaan perhitungan suara di Balikpapan ada sejumlah petugas KPPS yang mengalami sakit jumlahnya total ada 39 petugas KPPS.
“Jadi total ada 40 diantaranya 31 yang sakit dan langsung diobatin di lokasi TPSnya, dan ada 9 petugas KPPS yang dirujuk ke Rumah Sakit yakni RSUD Beriman, RS Balikpapan Baru dan RSKD,” ujar Andi Sri Juliarty kepada media.
– Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengingatkan, agar petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang kelalahan atau sakit harus segera ditangani.
Hal itu disampaikan Wali Kota Rahmad Mas’ud didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Andi Sri Juliarty saat mengunjungi petugas KPPS yang dirujuk di RSUD Beriman, Kamis (15/2/’24)
Sementara Andi Sri Juliarty menjelaskan, seluruhnya ada 11 petugas KPPS yang dirujuk diantaranya ke RSUD Beriman, Rumah Sakit Balikpapan Baru, RSUD Kanudjoso dan Rumah Sakit Restu Ibu
“Dari 11 orang yg dirujuk ini ada 9 orang bisa distabilisasi sampai di IGD rumah sakit saja,” tegasnya.
Sementara 2 petugas lainnya, yang harus menjalani rawat inap karena kadar gula yang tinggi, tekanan darah naik hingga muntah-muntah. “Jadi harus mendapat perawatan lebih lanjut,” tutupnya.(*/sis)