BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Ketua DPRD Kota Balikpapan Alwi AL Qadri memastikan akan terus mengawal pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu Balikpapan Barat. Hal ini dikarenakan, pembangunan masih terkendala, akibat dari pekerjaan tiang pancangan yang menggangu warga sekitar.
”Sejak awal rencana untuk pembangunan rumah sakit di Balikpapan Barat terjadi permasalahan sehingga penyiapan lahan untuk pembangunannya sempat terhambat. Namun setelah masalah lahan selesai pembangunannya mendapat protes dari warga sekitar karena ada gangguan,” tegas Alwi, Kamis (31/10/2024).
“Masalah lahan sudah selesai, tapi ternyata ada lagi beberapa masyarakat yang demo, terkait pembangunannya,” sambunya.
Alwi menjelaskan, adapun protes yang disampaikan warga tersebut berkaitan dengan pekerjaan pancangan yang sesungguhnya bukan bagian konstruksi ringan karena berdampingan langsung dengan pemukiman warga. Sehingga ada sedikit masalah yang muncul.
“Warga protes karena akibat aktivitas pancang rumah dan jembatan mulai goyang,” tegasnya.
Lanjut Alwi, akibat adanya gangguan dari pekerjaan pancangan, maka warga meminta untuk sementara pembangunan berhenti dulu. Kendati demikian, permasalahan ini sudah diinformasikan ke lurah, camat, Asisten I Sekdakot Balikpapan, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.
“Alhamdulillah kemarin sudah beres, tapi sekarang masalahnya waktu yang tersisa tinggal dua bulan,” tegasnya.
Alwi mengaku, pihaknya pesimis jika melihat progres saat ini karena seharusnya pembangunan rumah sakit rampung Desember. Selama ini, ada opsi penambahan waktu 50 hari bagi kontraktor. Namun dengan cara ini, kontraktor akan dikenakan denda.
“Mereka juga keberatan kalau dikenakan denda. Informasinya denda bisa Rp 50 juta per hari,” tukasnya.
Sedangkan kendala awal bukan karena kelalaian kontraktor, lanjutnya, melainkan material dan alat, tapi lahan yang belum siap digarap. Belum lagi sempat ada demo dari warga yang membuat pembangunan sempat terhenti.
“Kami akan coba diskusi juga sama Pemkot karena ini bukan kesalahan dari kontraktor, sehingga semua pihak mencari solusi bersama,” tutupnya.(*/pr)