TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Salah satu sektor digadang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) kedepan yakni dari pariwisata. Namun sayangnya hingga saat ini baru beberapa kawasan wisata saja telah berjalan pemungutan retribusinya, karena telah terkelola dengan baik, meskipun belum optimal.
Mengungkapkan hal tersebut Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bumi Batiwakkal, Rudi P Mangunsong dalam obrolan di ruang kerja beliau, Jl Gatot Subroto, Kecamatan Tanjung Redeb, usai rapat bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) beberapa waktu lalu.
“Jadi, kalau memang ingin sektor pariwisata dongkrak PAD kita, maksimalkan pengelolaan setiap kawasan wisata di daerah. Tentunya sebelum lakukan hal itu, hendaknya Pemkab melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah melengkapi fasilitas di destinasi yang ada. Lalu layanan yang diberikan di lokasi wisata tersebut juga sudah memadai,” kata Legislator asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
Kalau pengelolaan belum maksimal, bagaimana hendak memungut retribusi tambahnya. Kemudian, dari 13 Kecamatan di wilayah Bumi Batiwakkal, beberapa kecamatan ada objek wisatanya, dan rata rata menakjubkan. Hanya saja, karena pengelolaan belum optimal sehingga belum terealisasi pungutan retsribusnya. Padahal objek objek wisata itu sangat menjanjikan untuk mendongrak PAD.
“Kami juga sangat menyayangkan minimnya alokasi APBD untuk sektor pariwisata, padahal wisata selalu menjadi ikon dalam visi misi Petinggi di Berau. Terlebih potensi wisata kita luar biasa. Dari destinasi wisata bahari, alam, sejarah, kuliner dan lainnya daerah kita tercinta ini sungguh anugerah terindah dari Tuhan YME. Tapi tanpa anggaran yang memadai, sulit untuk mengembangkannya,” imbuh Rudi lagi.
Tegas Sekretaris Fraksi Demokrat Perjuangan Indonesia (DPI) lembaga legeslatif Berau tersebut, makanya kedepan, harap perhatian terhadap sektor pariwisata lebih hangat, sehingga tidak hanya menjadi wacana, tetapi diiringi dengan kebijakan dan perhatian nyata dengan memporsikan anggaran memadai, agar destinasi wisata di daerah ini bisa maksimal memberi dampak ekonomi bagi masyarakat dan daerah. (Adv/Nht/*)