BALIKPAPAN,Swarakaltim.com. Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam mempromosikan produk unggulan daerah kembali membuahkan hasil membanggakan. Melalui partisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD City, Tangerang, dua pelaku usaha binaan Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan berhasil menarik minat buyer internasional dan menandatangani kerja sama ekspor dengan negara di kawasan Asia Tenggara.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disdag Balikpapan, Adi Sudarto, menjelaskan bahwa keikutsertaan Balikpapan dalam ajang tersebut merupakan langkah nyata, untuk memperluas pasar produk lokal ke tingkat global.
“Kami membawa dua usaha binaan, yaitu Yuni Cake Salak dengan produk lada lokal, serta Kampoeng Timoer yang memproduksi peyek kepiting khas Balikpapan. Alhamdulillah, salah satunya berhasil menandatangani MoU dengan buyer dari Asia Tenggara,” ujar Adi, saat ditemui di Kantor Disdag Balikpapan, pada hari Kamis, (30/10/2025).
Menurutnya, kegiatan seperti TEI menjadi wadah strategis bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memperkenalkan produk unggulannya kepada pasar internasional. Selain promosi, ajang ini juga membuka kesempatan bagi pelaku usaha, untuk menjalin kemitraan bisnis dan memperluas jaringan perdagangan.
“Setiap tahun kami berpartisipasi karena manfaatnya sangat besar. Bukan hanya soal transaksi dagang, tapi juga pembelajaran tentang bagaimana menyiapkan produk yang siap ekspor mulai dari kualitas, kemasan, hingga branding,” tambahnya.
Pameran Trade Expo Indonesia 2025, yang berlangsung pada 15–19 Oktober 2025, diikuti ratusan peserta dari berbagai sektor usaha di seluruh Indonesia. Acara ini menjadi magnet bagi para buyer global yang mencari produk berkualitas dari tanah air.
Dalam kegiatan tersebut, Disdag Balikpapan menggandeng dua pelaku usaha binaan terbaik yakni CV Azra Sentosa Jaya, dengan produk unggulan Kampoeng Timoer berupa peyek kepiting khas Balikpapan, dan PT Serai Wangi Makmur Abadi, yang menampilkan produk lada Salakilo hasil olahan petani lokal.
Kedua produk ini dinilai mencerminkan potensi ekonomi kreatif Balikpapan, yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. “Kualitas produk kita tidak kalah dari daerah lain. Lada Balikpapan punya aroma khas dan rasa kuat yang disukai buyer luar negeri, sementara peyek kepiting menjadi ikon kuliner daerah yang unik dan menarik,” terang Adi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah kota akan terus mendorong peningkatan kapasitas pelaku usaha melalui pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi promosi di berbagai pameran dalam dan luar negeri.
“Kami ingin semakin banyak pelaku usaha Balikpapan yang bisa go international. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa produk lokal kita punya daya saing tinggi,” pungkasnya.
Partisipasi Balikpapan di TEI 2025 tidak hanya memperluas peluang ekspor, tetapi juga memperkuat posisi kota ini sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi kreatif dan perdagangan potensial di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan.(*/pkokt-73)
 
								 
								 
															 
															 
															 
															 
															 
         
         
         
         
         
         
         
         
        