BONTANG,Swarakaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Bontang, menekankan pemahaman bermakna, ketrampilan berpikir kritis dan memanfaatkan teknologi media digital. Demikian yang dilakukan pihak terkait pada pelatihan yang digelar 11/11.
Kepala Disdikbud Bontang, Abdu Safa Muha mengatakan, konsep ini sebagai indicator memperkokoh intrerpretasi dan kapasitas para guru terhadap konsep pembelajaran kritis. Dengan metode berbasis digital sebagai media pembelajaran tentunya punya rambu-rambu yang menekankan pentingya kompetensi.
“Saat ini para pendidik dibekali dengan pembekalan mendalam. Tentuya, tujuannya untuk menggunakan mengikuti koridor yang ada pada era digital,” ujar Safa saat dihubungi, Rabu 12/11.
Safa menilai, dengan metode berpikir kritis, tentunya para pendidik mampu membuka wahana dan warna baru yang lebih kompetitif dan mengedukasi secara bijak kepada para siswanya.
Meski demikian, ia pun mengemukakan, pentinya metode dan pembelajaran media digital tidak melulu dijadikan pondasi utama.. namun yang terpenting adalah menciptakan ruang baru sebagai saran dalam mendongkrak kompetensi sebagai dasar yang kuat. Sehingga mumpuni dalam beragam aspek sosial.
“Kita inginkan para pendidik untuk lebih luwes, fleksibel dalam mendidik para siswa dengan menanamkan nilai spritiual yang handal,” katanya.
Pun demikian edukasi dan interaktif sangat dibutuhkan dalam pendampingan kepada para siswa. Sehingga mereka pun mau mengikuti arahan para pendidik.
Ia berharap dengan kegiatan ini para guru agama, mampu membangun kreasi dan edukasi kepada para murid sehingga mereka mampu menciptakan inovasi dan kreativitas ke depan.
Langkah yang diambil Disdikbud, tidak semata untuk mendukung program transformasi pendidikan berbasis digital dan peningkatan kompetensi guru di semua jenjang. Namun, secara global dapat menjadikan guru sebagai creator yang membangun masa depan lebih baik. Terutama dengan menanamkan nilai ahlak dan norma secara berkesinambungan. (Adv/wan)