BONTANG,Swarakaltim.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, Abdu Safa Muha, mengemukakan visi besarnya untuk meningkatkan, pemerataan Pendidikan secara merata, dengan menyasar wilayah pesisir sesuai visi dan misi Kota Taman.
Peningkatan kualitas dan mutu Pendidikan sesuai amanat Undang-Undang perlu dilakukan secara komprehensif, terukur dan sistematis. Agar penerapan dan implementasi Pendidikan semakin terarah.
“Peningkatan kualitas dan pemerataan Pendidikan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis dengan memastikan tidak ada anak di Kota Bontang yang tertinggal dalam hal Pendidikan,” ujar Safa Muha beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala SDN 016 Tihi-Tihi, Bontang Selatan, Tri Ayuningsih Puji Astuti mengapresiasi Pemkot Bontang, melalui Disdikbud setempat, Tengah melakukan revitalisasi ruang kelas.
kondisi tersebut, mengharuskan para siswa harus dipindahkan selama proses pengerjaan ruang kelas. kendati demikian, proses kontruksi tersebut tidak mengganggu proses belajar mengajar. Diupayakan rampung secepatnya agar para siswa kembali menjalani proses belajar mengajar dengan tenang.
“Untuk Proses pekerjaan berjalan, Anak-anak tetap belajar, ruang kelas kami sebagian di ruang lain. Teras sekolah dan sebagian lagi di perpustakaan,” katanya, belum lama ini.
Sekadar diketahui, Sekolah yang berdiri di atas laut tersebut, memiliki tantangan tersendiri. Karena aksesnya hanya dapat menggunakan kapal kecil dengan waktu perjalanan 35 menit perjalanan laut.
Sementara kondisi bangunan sekolah yang terbuat dari kayu itu berdiri sejak Tahun 2002, dengan fenomena alam laut yang ekstrim. Kondisi itu jugalah kondisi bangunan sekolah tergerus ombak, terpaan angin laut.dibarengi dengan kondisi ruang belajar memang sudah uzur dimakan usia.
“Kami bersyukur, akhirnya seluruh kelas direhab agar kegiatan belajar lebih nyaman dan aman,” katanya.
Perbaikan sekolah tersebut mencakup plafon, dinding, pengecatan, serta jendela yang kini tengah dalam proses pengerjaan.
“Anak-anak tetap datang pagi. Mereka bilang tidak sabar ingin belajar di kelas baru. Guru-guru juga berinisiatif membuat jadwal belajar bergantian agar semua bisa terlayani,” tuturnya.
Ia berharap, bantuan dari Disdikbud bukan hanya soal bangunan fisik, tapi juga bentuk kepedulian terhadap masa depan pendidikan pesisir.
“Kami berharap Pemkot Bontang, melalui Disdikbud dapat hadir membawa warna baru dan punya hak yang sama untuk mengenyam Pendidikan,” harapnya. (Adv/wan)