Balikpapan Pastikan Program MBG Tak Ganggu Ketersediaan Pangan

BALIKPAPAN,Swarakaltim.com.                      Meski hampir seluruh kebutuhan pangannya bergantung pada pasokan dari luar daerah, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memastikan tidak ada gejolak atau kelangkaan selama penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini ditegaskan oleh Kepala DKP3 Kota Balikpapan, Sri Wahjuningsih, yang menyebut suplai pangan kota tetap aman berkat mekanisme pasar dan kerja sama antar daerah.

Sri Wahjuningsih biasa disapa Yuyun mengungkapkan, sekitar 80 persen kebutuhan pangan Balikpapan mulai dari hasil pertanian, peternakan, hingga perikanan disuplai dari sentra produksi di luar kota.
“Produksi lokal kita sangat terbatas, baik karena lahan yang sempit maupun kondisi tanah yang kurang subur. Jadi pasokan terbesar memang datang dari daerah penghasil pangan lain,” jelasnya, saat dikonfirmasi pada hari Rabu, 19 November 2025.

Terkait program MBG, Yuyun menegaskan bahwa peningkatan kebutuhan pangan masih dapat ditangani oleh distributor melalui mekanisme pasar yang sudah berjalan selama ini. “Distributor kita memang sudah biasa mengambil pasokan dari luar daerah. Sejauh ini tidak ada hambatan dan tidak ada laporan kekurangan pangan dari SPPG,”ujarnya.

Yuyun menambahkan bahwa isu inflasi bukan hal baru di Balikpapan, dan keberadaan MBG tidak memperburuk kondisi tersebut. “Dengan atau tanpa MBG, inflasi itu sering terjadi. Yang penting kebutuhan pangan masyarakat tetap tercukupi, dan itu yang saat ini terus kita jaga,”tegasnya.

Sebagai kota dengan kemampuan produksi lokal rendah, Balikpapan mengandalkan strategi kerja sama antar daerah yang telah dijalankan pemerintah kota dan ditindaklanjuti oleh para distributor serta Perumda selaku pejuang pangan. Langkah ini memastikan aliran komoditas tetap stabil meski permintaan meningkat.

Untuk komoditas strategis seperti telur dan daging sapi, pasokan utama berasal dari Jawa Timur dan Sulawesi, sementara sapi hidup dipasok dari Sulawesi dan Bali. Selain daging segar dari RPH, Balikpapan juga memaksimalkan pemanfaatan daging beku yang jumlahnya cukup melimpah.
“Kebutuhan daging saya yakin aman. Teman-teman SPPG juga memanfaatkan potensi daging beku yang tersedia banyak di kota ini. Selain itu, daging segar juga selalu tersedia. Sejauh ini tidak pernah ada keluhan kelangkaan pangan,”tutup Yuyun.

Berbagai langkah tersebut, Pemkot Balikpapan memastikan stabilitas pangan tetap terjaga di tengah dinamika pasar dan tingginya ketergantungan pasokan dari luar daerah.(*/pknop)

www.swarakaltim.com @2024