KPA Mahulu Sukses Membuka Jalur Tracking di Gunung Batoq Ayau

Saat tim ekspedisi dari KPA Kabupaten Mahakam Ulu berada di puncak Gunung Batoq Ayau, Kecamatan Long Bagun.
KPA Mahulu Sukses Membuka Jalur Tracking di Gunung Batoq Ayau

Dian: Disisi Lain, Dapat Menjadi Destinasi Wisata Alam Baru di Mahulu

MAHAKAM ULU, Swara Kaltim – Komunitas Pecinta Alam (KPA) Mahakam Ulu melakukan ekspedisi pertama kalinya dengan membuka kembali jalur Tracking Gunung Batoq Ayo atau biasa disebut Batu Ayau, yang memiliki daya tarik yang tidak kalah mempesona dengan wisata gunung lainnya di Indonesia.

Gunung Batoq Ayau merupakan salah satu situs yang terdapat di wilayah Kampung Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahulu. Di sini, bukan hanya tersaji panorama keindahan khas pegunungan, namun seluruh satwa dan spot-spot wisata gunung lainnya ada di Bumi Heart of Borneo ini.

Tim ekspedisi KPA Mahakam Ulu saat berada di tengah jalan menuju Gunung Batoq Ayau

“Berawal dari ngumpul bareng dan obrolan ringan disebuah kedai kopi. Kami mengawali gagasan untuk kembali mencintai dan menjelajahi alam dengan tujuan untuk memperkenalkan pesona alam yang dimiliki Mahakam Ulu. Sebab, masih banyak keindahan alam yang tersembunyi dan belum terekspos,” ungkap Ketua KPA Mahulu, Dian Surya, kepada swarakaltim.com, Senin (16/9/2019).

Melalui ekspedisi pertama kalinya itu, Dian Surya bersama 18 Anggotanya melakukan pendakian hingga ke puncak gunung batu ayau pada 21 Agustus 2019, melalui tema kegiatan, “Membuka Kembali Jalur Tracking Batoq Ayo/Batu Ayau”.

Adapun 18 anggotanya itu, yakni Ahyudin/Pete (Ketua Pelaksana Ekspedisi), I Putu Budiana Putra, Ari Sugiarta, Alexander Loho, David Julianus, Daniel Tubong, Christina Buwa, I Putu Indrawan, serta dibantu 3 orang guide yaitu Lucas , Bith dan Yunus.

Sementara tim monitor pelaksana yaitu, Hairul Badri dan Rudi. Tiga anggotanya itu menunggu laporan yang standbay di kaki gunung batu ayau. Selain itu, mereka juga dibantu oleh Tim Rescue dari timnya itu, yaitu Ni Made Widiani Wadiastuti, Natalis Deny Samon, Jusman L Grasia dan tim kesehatan Pustu Batoq Kelo.

“Atas kecintaan kami terhadap alam di mahulu. Kami merintis kembali jalur yang dulu pernah digunakan oleh para penjaga sarang burung walet untuk mendaki ke puncak Batoq Ayau. Agar jalur tersebut dapat digunakan menjadi jalur umum untuk wisata pendakian/tracking, yang dapat membangun destinasi wisata sesuai dengan salah satu misi Pemerintah Mahulu,” terang Dian.

Tim ekspedisi KPA Mahakam Ulu, saat berada di bawah kaki Gunung Batoq Ayau

Ia juga menerangkan, ekspedisinya itu berhasil berada di puncak batu ayau dengan ketinggian yang dicapai yaitu 1570 mdpl. Setiba di puncak, kemudian mereka menjelajahi keindahan potensi wisata alam sekitar. Selain itu ditemukan sejumlah goa goa vertikal yang dulunya merupakan lokasi dari para penjaga sarang walet dan sisa peralatan bekas pondok pekerja.

“Saat berada di atas bibir tebing puncak batu ayau, terlihat jelas keindahan alam yang disuguhkan pemandangan luas akan hijaunya alam mahulu dan terlihat lekukan Sungai Mahakam yang sangat indah dari ketinggian gunung batu ayau. Selama 3 hari perjalanan, kami pun kembali pada 24 Agustus. Tim ekspedisi dinyatakan sukses membuka jalur tracking dan mengexplore keindahan Mahulu,” tukasnya.

Dian memastikan, bahwa Kabupaten Mahulu tak hanya kaya akan wisata air jeram yang biasa disebut riam. Namun juga terdapat wisata alam yang juga membuat para wisatawan betah berlama-lama untuk menghabiskan waktu saat berada di puncak Batoq Ayau, yang mampu mencuri perhatian wisatawan mancanegara.

Ia sangat mengharapkan, pemerintah setempat dapat menata dan menjadikan Gunung Batoq Ayau salah satu objek wisata yang tepat bagi wisatawan pencita tracking di mahakam ulu. Kata Dian, gunung ini menjadi destinasi wisata alam baru di Kabupaten Mahulu yang dapat menjadi destinasi wisata paling fenomenal di Bumi Heart of Borneo.

“Bagi kamu yang ingin melakukan perjalanan wisata dengan menikmati keindahan alam, Gunung Batoq Ayau dapat menjadi pilihan, sehingga wisatawan dapat menikmati pesona keindahan alam yang ada di mahakam ulu dengan puas. Bagi saya, ini salah satu tempat favorit yang menjadi pilihan para pendaki yang ingin merasakan keindahan alam dari puncak Gunung Batoq Ayau,” sebut Dian.

Saat tim KPA Mahakam Ulu berada di Pelabuhan Ujoh Bilang menunggu transportasi Speed Bout yang akan menghatar mereka ke tepi pantai Gunung Batoq Ayau

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada sejumlah donatur yang telah membantu dalam hal pembiayaan dalam kesuksesnya melalui ekspedisi tersebut.  Selain itu, ia juga mengucapkan terimakasih kepada PT.Roda Emas atas perbantuan transportasi dan logistik yang diserahkan melalui Petinggi Kampung Batoq Kelo yang telah mengizinkan tim KPA Mahulu melakukan ekspedisi di wilayah itu.

“Suksenya kegiatan ini bukan mutlak hasil dari kerja keras individu, melainkan kerja sama Tim/Anggota KPA Mahakam Ulu dan bantuan dari setiap donatur yang telah membantu kami dalam hal berupa materi dan yang lainnya. Dengan harapan, Gunung Batoq Ayau menjadi salah satu destinasi wisata untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang dimiliki Kabupaten Mahulu,” pungkas Dian.

Melalui sejarah, keberadaan Gunung Batoq Ayau tak lepas dari cerita legenda masyarakat setempat dan menyimpan kemisteriusan tradisi mengayau dari suku Dayak di masa lampau, sebagai kisah yang sensasional tentang peradaban Dayak dan kanibalisme antar suku di Kalimantan.

Penulis : Alfian

Editor : Redaksi (SK)

Loading

Bagikan: