Hudoq Cross Border 2019 Pecahkan MURI di Bumi Heard Of Borneo Mahulu

MAHAKAM ULU, Swara Kaltim – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu berhasil kembali meraih, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui festival seni dan budaya Hudoq Cross Border yang ditampilkan penari Ngarang Aru dari kontingen lima kecamatan se-Mahulu.

Untuk kali ini, Hudoq Cross Border 2019 terpusat di Ibu Kota Mahulu, Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, meraih prestasi MURI melalui Pegelaran Hudoq Tampa Henti Terlama, melalui penilian selama 25 jam nonstop, setelah pegelaran dibuka Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, pada Kamis 24 Oktober lalu.

Pemkab Mahulu melaksanakan acara itu melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora). Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh mengatakan diraihnya prestasi itu berkat kerjasama masyarakat se-Mahulu.

“Terima kasih kepada semua masyarakat atas pencapaian prestasi Hudoq Cross Border yang kedua kalinya. Pertama pada 2018 lalu, Hudoq Cross Border Mahulu berhasil dicatat MURI dengan peserta 2000 lebih penari hudoq terbanyak,” ungkap Boni usai menerima sertifikat penghargaan MURI Jumat (25/10/2019) malam.

Kata Boni, semakin sering pegelaran seni dan budaya ini dilakasanakan, akan mendapat kemajuan dari sisi kualitas, kuantitas, dan manajemennya. Harap dia, kedepan Disparpora dapat mengemas event tahunan tersebut menjadi ikon pariwisata Mahulu.

“Disparpora harus berperan aktif untuk mempromosikannya agar diketahui oleh dunia. Selain itu berkoordinasi dengan kementerian terkait. Yakni untuk mendapatkan lisensi Hudoq merupakan seni budaya asli Mahulu. Bahkan menjadi ikon Kabupaten perbatasan ini,” pungkas Boni.

Untuk diketahui, sertifikat penghargaan diserahkan perwakilan dari Presentatif MURI, Lutfi Syah Pradana yang hadir di Ujoh Bilang. Pihaknya mencatat sejarah baru bagi Indonesia maupun dunia, melalui pagelaran Hudoq tanpa henti, terlama yang dilaksanakan Pemkab Mahulu.

Hadir mendampingi dalam penerimaan sertifikat MURI tersebut, Wakil Bupati Mahulu Y Juan Jenau, Ketua TP-PKK Mahulu Yovita Bulan Bonifasius, Anggota DPRD Mahulu Martina Luaq dan Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Hariyono.

Penulis : Alfian

Editor : Redaksi

Loading

Bagikan: