MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Anggota DPRD Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Serlili SE, melaksanakan reses perdana masa sidang I tahun 2020, di daerah pemilihan (dapil) II yang meliputi Kecamatan Long Hubung dan Laham.
Politisi muda asal Kampung Datah Bilang Ulu, dari Fraksi PDI-P Mahulu ini melakukan reses di Kampung Sirau, Kecamatan Long Hubung. Kedatang Serlili disambut langsung oleh masyarakat dan Petinggi Kampung Sirau, Yulianus Urang, Senin (9/3/2020).
Serlili yang juga Ketua Fraksi PDI-P Mahulu dari Komisi III Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan itu menyebut, dalam kegiatan resesnya itu, selain menyerap aspirasi masyarakat juga sebagai ajang silaturahmi. Menurutnya, aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat kepada wakil rakyat, terkait usulan pembangunan di wilayah tersebut.
“Kepada masyarakat, saya mempersilahkan untuk menyampaikan aspirasi yang memang dibutuhkan oleh kampung terkait pembangunan. Selai itu, saya mengajak masyarakat agar manfaatkan setiap momen dengan sebaik-baiknya, usulkan aspirasi yang membangun agar wilayah kita bisa maju,” terang Serlili.
Kata Gender Women yang telah dua periode menjadi wakil rakyat di Mahulu itu menerangkan, setelah jaringan aspirasi masyarakat disampaikan. Kemudian akan di bawa ke Musrenbang tingkat kabupaten agar diketahui oleh pemerintah daerah.
“Masyarakat di Kampug Sirau ini sangat membutuhkan sentuhan pemerintah daerah. Sebab, masih banyak fasililtas pembangunan yang seharusnya dapat dirasakan oleh 200 jiwa dari 44 kepala keluarga berdomisili di 2 RT yang bermukim di kampung tersebut,” jelasnya.
Kepada Swarakaltim.com, secara rinci Serlili menerangkan setelah dirinya meninjau semua asipirasi masyarakat terkait minimnya infrastruktur pembangunan diwilayah Kampung Sirau.
“Kampung ini sangat memprihatinkan, terutama pada infrastruktur pembangunan jalan penghubung antar kampung tetangga dari Sirau menuju Datah Bilang. Dapat kita lihat, sepanjangan badan jalan mengalami rusak parah dan dipenuhi gubangan lumpur saat musim hujan,” sebut Serlili.
Tidak hanya itu, lebih miris lagi bahwa kampung tersebut dapat dikatakan sangat terisolir dari sejumlah perkampungan lainnya yang berada di 5 Kecamatan se-Kabupaten Mahulu ini.
“Sangat memprihatikan, hingga saat ini masyarakat setempat belum pernah menikmati penerangan listrik dari PLN, sebab jaringan listrik negara yang berada di Kampung Datah Bilang Ilir belum ada pemasangan jaringan listrik seperti di wilayah kampung lainnya,” tandas Serlili.
Lanjut dia, bahkan di Kampung Sirau juga belum ada tenaga medis sama sekali. Jika masyarakat ada yang sakit, maka harus mendatangi tenaga medis kesehatan di Pustu Datah Bilang, atau harus menelusuri perjalanan sekitar 2 jam lebih, agar sampai di Puskesmas Kecamatan Log Hubung.
Menurutnya, usulan bantuan tenaga medis sudah berkali kali aparat kampung setempat mengusul ke pemerintah daerah agar dapat ditugaskan ke kampung tersebut. Namun hingga saat ini usulan tenaga medis belum terpenuhi.
“Banyak sekali yang belum dinikmati oleh masyarakat setempat. Seperti bangunan rumah ibadah Gereja maupun Masjid, masih belum ada penampakan. Oleh sebab itu, warga setempat sangat memohon atas bantuan pemerintah agar dapat membangun rumah ibadah di Kampung Sirau,” tukas Serlili.
Dari semua aspirasi masyarakat yang diserap oleh Serlili. Dirinya akan segera menyampaikan hasil resesnya itu ke pemerintah daerah kabupaten mahulu.” Semoga apa yang kita perjuangkan dapat tereliasasi dengan baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan reses perdana Serlili, juga telah dilaksanakan di Kampung Matalibaq, Kecamatan Long Hubung. Wanita Dayak dari etnis Kenyah ini, sangat peduli atas wilayah perkampungan yang dianggap belum sepenuhnya menikmati sejumlah program kesejahteraan pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi (SK)