Kampung Siaga Covid-19 Perangi Corona Lewat Aktualisasi 8 Fungsi Keluarga

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Keberadaan Kampung KB di 59 kelurahan menjadi modal positif untuk mengimplementasikan Kampung Siaga Covid-19(KSC-19) di kota Samarinda dalam memutus mata rantai.

“Kampung KB yang terbentuk di setiap Kelurahan dibawah pengawasan Lurah dapat difungsikan sebagai Kampung Siaga Covid 19 dan tentunya akan efektif,” ucap ketua TP PKK Samarinda Puji Setyowati Jaang.

Menurut Puji yang juga anggota Komisi IV DPRD Kaltim di dalam Kampung KB tidak hanya berbicara tentang Pengendalian Penduduk namun didalamnya ada 8 fungsi keluarga yang menanamkan nilai-nilai moral terhadap anak-anak tumbuh menjadi kebiasaan baik yang dipatuhi dan dijalankan.

“Lewat 8 fungsi keluarga yang komplit ini, kami rasa efektif untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Karena kampung KB yang sudah ada ini bukan hanya urusan pengendalian penduduk saja,” tegas Puji yang juga ketua Forum Kota Sehat (Forkots) Samarinda.

Adapun 8 fungsi keluarga yaitu fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi, serta fungsi pembinaan lingkungan.

“Delapan fungsi kampung KB diaktualisasikan pada kampung siaga Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus corona,” katanya.

Dalam menjalankan KSC-19 ini lanjut Puji tentunya membutuhkan anggaran untuk mendukung kegiatannya baik sosialisasi PHBS, upaya sterilisasi melalui penyemprotan desinfektan dan kegiatan lainnya yang langsung menyentuh ke warga.

“Kalau ada organisasi yang ingin memberikan bantuan bisa langsung ke kampung Siaga yang dibawah pengawasan Lurah. Kami juga sudah mengkomunikasikan hal ini dengan kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB untuk mensupport segera terealisasi gerakan massal kampung Siaga Covid-19 di Samarinda,” pungkas Puji.

Tak hanya itu, Puji juga menyarankan agar Dinas Perhubungan Samarinda melakukan protokol penanganan corona di Dermaga dan terminal bis.

“Tidak hanya melakukan sterilisasi dan pengecekan suhu badan. Tapi datanya dicatat termasuk rumahnya terlebih para pendatang. Kemudian disarankan untuk karantina mandiri di rumah. Berdasarkan data yang diambil petugas bisa memberikan ke Lurahnya dan lurah meminta RT untuk mengawasi agar warganya ataupun pendatang tadi benar-benar mengisolasi diri di rumah,” imbuh Puji.

Penulis : Dho

Editor : Redaksi (SK)

Loading

Bagikan: