Pembatasan Akses Masuk Samarinda Diterapkan, Lebih 5 Orang Dalam 1 Jam Tertahan karena Suhu Badan

Loading

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Sekitar pukul 09.00 WITA pembatasan akses masuk ke Samarinda mulai diberlakukan dengan pos lapangan I di Jl Soekarno-Hatta KM 4 disamping warung Tahu Sumedang sebelum simpang tiga, Jumat (3/4/2020).

Dari pantauan Swara Kaltim selama kurang lebih 1 jam sebanyak 5 orang pengendara mobil dan motor harus turun dari kendaraannya untuk dicek kesehatannya dan didata atau mengisi formulir barulah dipersilahkan kembali jalan. Begitu pula dengan warga yang ber-KTP atau identitas Balikpapan.

“Kalau suhu 38 derajat celcius keatas, warga kita minta ke pos untuk dicek oleh tim medis kemudian didata atau mengisi formulir. Setelah itu barulah kita persilahkan jalan,” ucap Plt Kepala BPBD Samarinda Hendra kepada Swara Kaltim.

Begitu pula menurutnya jika identitasnya warga Balikpapan harus mengisi formulir dulu, yang ada dua lembar satu untuk petugas dan satunya dibawa warga.

Formulir itu selain biodata warga bersangkutan juga ada isian suhu badan, datang darimana, alamat tujuan, kondisi kesehatan, keluhan sekarang, jenis kendaraan dan no plat.

“Jadi kita punya data warga Balikpapan yang masuk ke Samarinda dan tujuannya apa. Juga data warga yang suhunya 38 derajat celcius keatas,” terang Hendra.

Namun sebelumnya kata Hendra setiap kendaraan lewat distop untuk dicek identitas dan suhu badannya serta penyemprotan disinfektan kendaraannya.

Sementara Asisten I Sekretariat Kota Samarinda saat memantau pelaksanaan pembatasan mengatakan meminta petugas yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Satpol PP dan Dinas Kesehatan untuk melakukan edukasi pembatasan ini, pengukuran suhu badan, screening kesehatan, penyemprotan disinfektan hingga pendataan dengan mengisi formulir.

Tejo mengatakan untuk saat ini pos pembatasan akses di KM 4 dulu sambil menunggu hasil rapat bersama Pemerintah PropinI terkait mendirikan pos di jalur keluar masuk gerbang tol. “Pembatasan akses ini berlangsung selama 3 Minggu hingga 27 April,” ungkap Tejo.

Tejo menyampaikan permohonan maaf walikota Samarinda dengan terganggunya kelancaran perjalanan warga yang semata-mata untuk pencegahan penyebaran covid-19.

“Pembatasan ini untuk warga Balikpapan mengingat di kota ini sudah terdapat 15 kasus positif,” tegasnya.

Penulis : Dho

Editor : Redaksi (SK)