Tingkatkan Cinta NKRI, Kesbangpol Kukar Gelar Bimtek Bela Negara

TENGGARONG, Swarakaltim.com -Menciptakan Cinta Tanah Air dan kondusif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan. Kegiatan ini dilaksanakan di ballroom Hotel Grand Elty Singgasana Jalan Pahlawan Kelurahan Timbau Kecamatan Tengarong, Senin (23/11/2020)  kemarin.

Kegiatan ini dihadiri Plt Bupati Kutai Kartanegara H Chairil Anwar SH.M.Hum, ketua DPRD Kukar Abdul Rasyid SE MSi, Kasat Binmas Mewakili Kapolres Kutai Kartanegara AKP.M.Afnan, Pasi Ter Kodim 0906/Tgr Kapten Inf.Marji Pasi Ter Kodim 0906/Tgr, Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Drs Zulkipli MSi, Ketua AMPG Kab.Kutai Kartanegara Idham Khalid , Sekretaris MPC Kukar Abdul Kadir dan Sigit T. FKPPI Kab.Kukar serta peserta AMPG.

Dalam sambutannya, Plt Bupati Kukar mengatakan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, tekhnologi, komunikasi dan informasi, ancaman terhadap kedaulatan negara menjadi komplek dan multidimensial. Hal itu bisa dikategorikan sebagai ancaman nyata karena konflik terbuka atau perang konvensional kecil kemungkinannya namun harus selalu diantisipasi.

”Saya mengapresiasi atas terlaksananya pelatihan bela negara, yang turut membantu pemerintah dalam mewujudkan keamanan di lingkungan masing-masing dan berperan di segala bidang, itulah bela negara yang sesungguhnya,” lanjutnya Chairil.

Ia mengatakan saat ini beragam ancaman nyata yang setiap saat  akan bisa terjadi dan sulit untuk diprediksi yaitu terorisme dan radikalisme,  serangan cyber dan spionase serta penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
 
”Salah satu upaya yang dilakukan guna mewujudkan pertahanan dan ketahanan nasional ini adalah dengan melakukan kegiatan peningkatan bela negara dan wawasan kebangsaan, membela negara adalah hak dan kewajiban setiap Warga Negara Indonesia (WNI) dan sikap serta perilaku yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela,” tuturnya.
 
”Dalam bela negara terdapat nilai-nilai yang ditanamkan, yaitu Cinta Tanah Air, sadar akan berbangsa dan bernegara, yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis dan fisik,” ungkapnya.
 
Dengan adanya pelatihan Bimtek Bela negara ini diharapkannya para peserta kader bela negara yang berasal dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dapat menjadi perekat kembali persatuan negara kita yang tergerus dengan terjadinyaberbagai macam konflik saat ini.
 
”Dan dapat membantu pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara untuk menwujudkan keamanan dilingkungan masing-masing dan dapat berperan dan berprestasi dibidang masing-masing itulah bela negara yang sesungguhnya,
 
Di tempat yang sama, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kukar Rinda Desianti menambahkan kegiatan ini ada dua sesi yakni angkatan I kader AMPG dan angkatan II Kader dari Pemuda Pancasila.
 
”Sebenarnya kegiatan ini kami rencanakan sudah jauh hari dan sebelum adanya covid, rencananya di asrama atlit dengan jumlah yang besar, namun dengan adanya pandemi ini maka baru ini dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan,” imbuhnya.
 
Adanya kegiatan ini, ia berharap ormas yang ada di Kukar lebih memahami NKRI dan peningkatan kader bela negara dan menjadi motor penggerak di dalam masyarakat.
 
”Terkait dengan materi ada, untuk merefresh kembali terkait pancasila, UUD 45, dan Bhenika Tunggak Ika,” ucapnya.
 
Ia merincikan tanggal 23 sampai 25 November 2020 peserta dari kader AMPG dan tanggal 26 sampai 28 November peserta dari kader Pemuda Pancasila.
 
Setiap peserta yang mengikuti bimtek bela negara wajib rapid test, hal ini di sampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana Irhamni bahwa guna mengantisipasi penyebaran virus corona ini. “Kami telah bekerjasama dengan petugas puskemas untuk melakukan rapid test 1 hari sebelum registrasi peserta,” ungkapnya.
 
Masing-masing sesi angkatan I dan II dibatasi kepesertaan dalam mengikuti bimtek bela negara yakni 40 orang, dan wajib ikut rapid test.
 
”Para peserta diberikan beberapa materi yakni nilai Tataran Dasar Bela Negara dan Sistem Pertahanan Semesta (SISHANTA), 4 Konsensus Dasar Kebangsaan (4 Pilar), Pengetahuan Penegakan Hukum Kejahatan terhadap Ideologi Negara (Implementasi UU No. 27 tahun 1999 tentang Kejahatan terhadap Keamanan Negara), Kewaspadaan Dini, Pengetahuan tentang Narkoba, sejarah perjuangan bangsa, bahaya radikalisme dan terorisme, dan Kearifan Lokal,” tukasnya. (ADV/AI)

Loading