Caption: Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh saat berpidato di Peringatan HUT ke-7 Kabupaten Mahulu, Senin (14/12/2029).
MAHAKAM ULU, Swarakaltim.com – Peringatan Hari Jadi ke-7 Kabupaten Mahakam Ulu, Bupati menyampaikan pidato berbagai keberhasilan pembangunan di hadapan DPRD dan tokoh pemekeran Bumi Urip Keriman yang dimekarkan dari Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sejak tahun 2013 lalu.
Kali ini peringatan hari jadi Kabupaten termuda wilayah Kaltim yang berbatasan langsung dengan Negara Tetangga Serawak Malaysia itu, tampak berbeda dari tahun sebelumnya.
Sebab, hanya dilakukan apel upacara peringatan dengan peserta terbatas yang mengangkat tema “Membangun dan Mewujudkan Kabupaten Mahakam Ulu Yang Beriman, Berbudaya, Sejahtera Berkeadilan”. Kegitan itu berlangsung di lapangan Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Senin (14/12/2020).
“Sejak dimekarkan, begitu banyak yang meragukan bahwa Mahulu bisa eksis secara keuangan dan pembangunan. Namun kita berkeyakinan dan memiliki dasar kajian akademis dan politis bahwa daerah ini memiliki kekuatan sehingga terstruktur pembangunan secara minimalis dan sumberdaya yang besar untuk dikembangkan,” jelas Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh dalam pidatonya itu.
Bonifasius Belawan Geh atau akrab disapa Boni ini merupakan Bupati Definitif pertama pada tahun 2015 lalu. Boni juga mengajak masyarakat untuk mengingat perjuangan para pejuang yang telah bersusah payah untuk memekarkan daerah perbatasan ini.
“Mengingat sejarah masa lalu, kisah perjuangan penuh pengorbanan. Oleh karena itu, hari jadi ini perlu kita kenang sejarah pembentukan Kabupaten Mahulu dari masa ke masa, generasi ke generasi sebagai refleksi historis dari perjuangan para tokoh adat dan masyarakat Mahulu,” tutur Boni.
Momentum bersejarah ini, lanjut Boni, hal itu adalah berkat ridho Allah SWT Tuhan yang Maha Esa terhadap penantian panjang seluruh masyarakat Kabupaten Mahulu, sebagai bentuk perjuangan tulus untuk mewujudkan kesejahteraan bersama masyarakat di lima kecamatan se-Mahulu.
“Saat ini Pemkab Mahulu terus membuka akses keterisolasian hingga kepelosok perbatasan. Hal itu untuk memangkas rentang kendali dan terbukanya akses perekonomian bagi masyarakat. Kita terus berupaya membangun Mahulu secara merata hingga ke pelosok perbatasan,” sebutnya.
Dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan, lanjut Boni, Pemkab Mahulu telah melakukan berbagai upaya, sesuai dengan RPJMD tahun 2016, antara lain dengan meningkatkan penyaluran Alokasi Dana Kampung (ADK), kesehatan, pendidikan dan peningkatan industri pertanian serta pelayan publik melalui instansi pemerintah terkait.
“Namun sayangnya Pemkab Mahulu hanya mendapat anggaran sekitar Rp1.5 triliun, yang seyokyanya pembangunan Mahulu membutuhkan anggaran biaya sekitar Rp 4.5 triliun pertahunnya. Sehingga kita hanya mampu membangun secara bertahap dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Dengan minimnya nilai anggaran tersebut, telah diserap kurang lebih Rp850 miliar untuk pembiayaan gajih dan balanja pegawai, serta biaya operasional juga ADK. Sehingga sisa anggaran yang tersedia disalurkan ke seluruh bidang secara porposional yang sifatnya kebutuhan mendadak.
“Semuanya agar masyarakat yang berada di lima puluh kampung dapat merasakan manfaat dari dampak pembangunan itu. Selama kurun waktu 7 tahun Pemkab Mahulu telah melaksanakan kewajiban dengan sejumlah pembangunan yang terstruktur,” pungkasnya.
Hadir dalam peringatan itu, Wakil Bupati Mahulu, Y Juan Jenau, Sekda Mahulu Stephanus Madang, Kapolres Kubar AKBP Irwan Yuli Prasetyo, Dandim 0912/Kbr Letkol INF Anang Sofyan Effendi, Dansatgas Pamtas RI-MLY Yonif Raider 200/BN Mayor Inf Andy Irawan, sejumlah Anggota DPRD Mahulu, para Kepala Dinas dan Camat, Petinggi Kampung serta pegawai ASN dan honorer di Setkab Mahulu, serta masyarakat adat setempat.
Usai kegiatan tersebut, Bupati didampingi Ketua TP-PKK Mahulu Yovita Bonifasius menyarahkan sejumlah hadiah kepada pemenang lomba dalam rangka HUT ke-7 Kabupaten Mahulu 2020. Kemudian dilanjutkan foto bersama unsur pejabat teras Pemkab Mahulu dan Forkopimda setempat, sekaligus meresmikan Ruang Bermain Anak (RBA) di Alun alun Kampung Ujoh Bilang.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi (SK)