Dari Presentasi Lima Kelompok Pembantik Di Berau

Caption: Ketua Dekranasda Berau Sri Aslinda Gamalis

Sri Aslinda: Motif Batik Ulin Ciri Khas Unik

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Menyambut adanya program pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau sebagaimana disampaikan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas beberapa waktu lalu bahwa kedepan Batik Berau sangat menjanjikan menjadi penopang ekonomi masyarakat. Mengacu akan hal itu sehingga kelompok pembatik yang ada di Kota Sanggam diminta presentasi.

Tahapan itu telah berlangsung beberapa waktu lalu dimana yang menarik perhatian ada karya salah satu kelompok pembatik, memiliki motif batik Ulin yaitu batik dengan pewarnaan khas pohon Ulin, yang notabene hanya tumbuh di Kalimantan.

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) Kabupaten Berau Sri Aslinda Gamalis, baru baru ini.

“Motif berupa kayu ulin saya nilai memiliki ciri khas unik dan tentunya menjadi daya tarik tersendiri. Wajib dijaga serta semakin dipermak sehingga menjadi ciri khas daerah yang tidak dimiliki daerah lain,” katanya.

Namun tambahnya, ada beberapa kendala yang terjadi hingga saat ini sehingga Batik Berau belum bisa maksimal yakni akibat keterbatasan pembatik serta alat dan bahan.

“Kalau sampai kita bisa menciptakan motif unik dan tidak dimiliki daerah lain ditambah lagi daerah kita terkenal dengan objek wisatanya, ini bisa kita jual ke wisatawan atau tamu-tamu dari luar Berau. Karena mereka biasanya tertarik dengan filosofi atau sejarah dari batik kita produksi,” imbuh Sri Aslinda lagi.

Ada lima (5) kelompok yang tempo hari presentasi lanjut Sri Aslinda Gamalis, yaitu Batik Putri Maluang, Batik Syh, Batik Cap dan Tulis Ibu Yuli, Rumah Batik Berau, dan Kampung Batik Gang Amal. Saat presentasi yang dijelaskan makna setiap motif batik hasil kerajinan masing-masing. Selain itu, beberapa contoh hasil jadi juga dibawa untuk diperlihatkan kepada Dekranasda.

“Saya kagum dengan karya karya mereka, ternyata motif Batik Berau itu sangat beragam dan bagus-bagus. Layak sekali untuk bisa dijadikan sebagai seragam kantoran ataupun sekolah. Karena itu maka tidak akan sulit wujudkan harapan Ketua Dekranasda sebelumnya, yaitu ibu Bupati yang sekarang yakni ibu Sri Juniarsih Mas,” tuturnya.

Dikatakannya juga, dengan motif batik yang ada akan menjadi ciri khas yang bisa menjadi identitas masyarakat Kota Sanggam. Misalnya, saat ada tamu dari luar Berau atau luar negeri berkunjung ke Berau, bisa menjadi promosi secara tidak langsung, bahwa Berau memiliki batik sendiri.

“Kalau hal motif mana yang bisa digunakan sebagai seragam ASN, BUMD, BUMN, Swasta dan Pelajar Bumi Batiwakkal. Kita lihat dulu bagaimana kesiapan para kelompok pembatik. Kalau nanti motif batiknya terpilih, apakah sudah siap kalau diproduksi secara masal, karena keterbatasan alat, bahan dan juga pembatiknya ini kendala harus segera kita sikapi terlebih dahulu. Dan kami meminta gali terus kemampuan dan motif motif Batik Berau kedepannya,” Ketua Dekranasda Sri Aslinda Gamalis. (nht)

Publisher : Alfian (SK)

Loading

Bagikan: