SAMARINDA, Swara Kaltim
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memukul semua sendi-sendi perekonomian, termasuk di sektor perikanan. Sejalan dengan kebijakan Pemkot Samarinda terkait program pemulihan ekonomi di sektor perikanan, maka Selasa (25/5/2021) pagi, Wali Kota Samarinda DR H Andi Harun menyerahkan bantuan stimulan sebanyak 123 ribu benih ikan dan 1.200 Kg pakan ikan kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Lubuk Sawa, Mugirejo kecamatan Sungai Pinang.
“Seperti kita ketahui, UMKM termasuk Pokdakan merupakan sektor terbukti kuat beberapa kali menghadapi krisis ekonomi. Begitu pula kali ini di masa pandemi Covid-19, kita Pemerintah harus memberi ruang kepada mereka. Seperti hari ini dengan memberikan bantuan benih dan pakan ikan harapannya bisa menjaga keberlangsungan usaha budidaya perikanan yang terdampak pandemi Covid-19,” ucap Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun dalam sambutannya disela Penyerahan Bantuan Sarana Produksi Perikanan (Saprokan) di Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Samarinda.
Mantan Wakil ketua DPRD Kaltim dua periode ini mengatakan sektor budidaya perikanan merupakan usaha potensial dan strategis yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan berbasis ekonomi kerakyatan yang secara langsung dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi rakyat dalam mempercepat pemulihan ekonomi regional maupun nasional.
“Komitmen Pemkot untuk pengembangan UMKM tertuang dalam Program Pro Bebaya sebagai instrument strategis untuk pemulihan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis RT dan diharapkan direspon positif seluruh stakeholder termasuk pelaku usaha perikanan budidaya,” tandasnya.
Ia mengatakan bantuan Saprokan yang diberikan kepada 6 Pokdakan ini merupakan stimulan yang harus dimanfaatkan secara tepat dan optimal sehingga dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Andi Harun merincikan 123 ribu benih ikan tersebut terdiri dari 60 ribu ekor benih lele, 60 ribu ekor benih nila dan 3 ribu ekor benih gurame kepada Pokdakan Tani Makmur, Pokdakan Mina Sembada Berdikari, Pokdakan Dwi Keberuntungan, Pokdakan Rundan Ali Sejahtera, Pokdakan Sungai Siring Mandiri dan Pokdakan Anugrah Jaya.
“Menjadi pembudidaya ikan ini pilihan tepat. Di Samarinda sektor perikanan ini sangat potensial. Saya tinggal tunggu proposal masa depan budidaya perikanan dari Pak Kepala Dinas,” katanya.
Karena lanjut AH—demikian Andi Harun disapa menegaskan pasar di ibu kota Kaltim ini sangat besar. “Saya berjanji akan dorong ini, karena di Samarinda ini sektor perikanan sangat potensial untuk dikembangkan. Pasarnya masih besar, oleh karena itu kita ingin mendorongnya. Termasuk kalian wartawan, kalau mau sejahtera bisa bikin kelompok pembudidaya ikan,” ucap AH.
Apalagi katanya untuk memenuhi kebutuhan di Samarinda masih disuplai dari luar. Ia mengingatkan pula kepada Dinas terkait, untuk Pokdakan penerima bantuan Saprokan harus sudah melalui tahap verifikasi yang ketat dan merupakan aspirasi dari masyarakat (bottom up) yang sudah mengikuti alur siklus penganggaran Musrenbang secara berjenjang, sesuai aturan yang berlaku, untuk memastikan pemberian bantuan tepat sasaran.
Berbicara masalah supply and demmand atau permintaan dan ketersedian di pasar, Kepala Dinas Perikanan Kota Samarinda Sam Syaimun mengungkapkan kebutuhan di Samarinda per tahun 1.200 ton, sementara kemampuan pasar lokal hanya 700 ton.
“Ada sekitar 500 ton lagi yang tidak bisa dipenuhi. Kita ketahui juga Samarinda Senin sampai Kamis penduduknya 900 ribu hingga 1 juta. Tapi ketika sudah Jumat, Sabtu dan Minggu jumlahnya meningkat menjadi 1,5 juta atau sampai 2 juta. Tidak mungkin semua makan daging atau ayam. Jadi jangan takut untuk jadi pembudidaya ikan,” imbuhnya.
Bahkan lanjut Sam, para pembudidaya ikan ini sebelum panen para pembelinya sudah menunggu. “Jadi seperti disampaikan Pak Wali, potensial besar di sektor perikanan,” pungkasnya.(dho)