Gas Metana Sampah, Bahan Bakar Alternatif Penganti gas Elpiji

Loading

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Pemerintah kota sejak tahun 2013 telah bekerjasama dengan organisasi dunia ICLEI dalam pengelolaan sampah menjadi gas metana (CH4).

“Sekitar 600 kepala keluarga (KK) yang memanfaatkan gas metana hingga saat ini. Gas metana tersebut dialirkan di 3 RT seperti RT 36, 63 dan 61 kelurahan manggar dan dimanfaatkan untuk memasak maupun penerangan,” kata Pelaksana Tugas Dinas Lingkungan Hidup (Plh) Kota Balikpapan Nursamsiarini D. La Rosa kepada awak media, Rabu (15/9/2021)

Nursamsiarini menjelaskan, pemanfaatan gas metana di TPA Manggar bukan hanya oleh ICLEI, namun Pertamina Hulu Mahakam (PHM) melalui dana CSR juga turut membantu dalam penyediaan infrastruktur pendukung bagi 120 KK warga sekitar TPA Manggar.

“Bantuan dari ICLEI sebelumnya telah membantu sambungan untuk 50 KK. Sedangkan Pertamina Hulu Mahakam 120 KK. Harapannya bantuan-bantuna tersebut, bisa terus berlanjut,” tegasnya.

Nursansiarini menjelaskan, meskipun dari sisi semua RT, belum semua warga terpasang jaringan pipa gas metana, namun paling tidak adanya jarigan gas metan yang terdistribusi yang sudah terolah bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar paling tidak untuk aktifitas memasak.

“Keberadaan gas metana dan dialirkan ke rumah rumah warga ini bisa lebih berhemat, karena murah secara ekonomis dibandingkan menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg. Bahkan hanya Rp 10 ribu per bulan untuk biaya pemeliharaan,” jelasnya.

Dari 350-400 ton sampah yang masuk ke TPA Manggar setiap harinya sekitar 40 persen yang diolah menjadi gas metana kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga.Gas yang terbuang ke alam kita manfaatkan dan dikelolah selanjutnya distribusikan melalui pipa-pipa atau penangkap metan. (*SIS)