BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan mulai melakukan proses pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan penanganan banjir yang dilakukan secara Multi Years (tahun berjamak) bulan ini. Proses pengadaan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan.
“Kami tahun ini telah mengalokasikan dalam anggaran perubahan sebesar Rp 20 milyar,” kata Kepala DPU Balikpapan Andi Yusri Ramli kepada awak media usai ziarah di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Dharma Agung Balikpapan,Rabu (10/11/2021).
Yusri menjelaskan, penanganan banjir diakui salah satu visi misi Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud dan menjadi skala prioritas dalam program kerja walikota. Adapun anggaran yang telah disiapkan mulai tahun 2021-2023 sebesar Rp 150 milyar. Namun, pengerjaan dilakukan secara bertahap.
“Kami berharap pengerjaan nanti dapat terserap dalam akhir tahun ini, sedangkan untuk konsultan kami adakan tahun ini, setelah itu kami masuk dalam pengadaan rekanannya. Untuk anggaran sebesar Rp 20 milyar,” katanya.
Kendati demikian, tidak masalah pengerjaan tidak terserap dalam akhir tahun ini, karena penanganan banjir secara Multi Years ini sudah dianggarkan untuk tiga tahun. “Kami akan percepat supaya target bisa terselesaikan segera,” tegasnya.
Yusri menambahkan, nantinya alokasi dana sebesar Rp 20 milyar, digunakan sebagai uang muka pengadaan MK dan rekanan. Kalau pengerjaan fisik dalam penanganan banjir ini akan dikerjakan mulai awal tahun 2022, sesuai kesepakatan pemerintah kota dengan legislatif.
“Kami kan mencermati proses pengadaan sekitar satu sampai dua bulan kecenderungan tahun ini di perubahan pengadaan MK dan rekanan tadi,” ujarnya.
Yusri menambahkan, pihaknya juga berencana membangun bendali (Bendali) di Hulu Sungai Ampal, Balikpapan Tengah. Hal ini bertujuan, untuk mengendalikan hujan deras dengan itensitas tinggi yang berakibat terhadap banjir.
“Nantinya untuk pembangunan bendali akan di bantu dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Samarinda.Sedangkan penyediaan lahannya dilakukan Pemkot Balikpapan,” tegasnya.
Untuk alokasi anggaran di APBD 2021 sebesar Rp 5 Miliar untuk pembebasan lahan Bendali Hulu Sungai Ampal dan termasuk pembebasan lahan milik H Kastani dekat jembatan PDAM lama.
“Anggara sebesar Rp 5 miliar itu, dirinci masing masing Rp 2 miliar untuk pembebasan lahan warga di jembatan PDAM lama, dan sisanya Rp 3 miliar untuk pembebasan lahan di Bendali Hulu Sungai Ampal,” tutupnya.
Pembangunan fisik bendali diakui sangat tergantung dari pembebasan lahan Hulu Sungai Ampal. Namun demikian, untuk pembebasan lahan sangat tergantung oleh anggaran daerah.Untuk, lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan Bendali, paling tidak minimal 10 hektare yang lokasi berada di sebelah Pasar Segar masuk Kecamatan Balikpapan Tengah Kelurahan Sumber Rejo.(SIS)