Majukan Pariwisata, Kesadaran Menjaga Lingkungan Harus Ditingkatkan

MARATUA, Swarakaltim.com – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor mengungkapkan negara Indonesia telah disediakan oleh Allah Suubhanahu wata’ala berupa sumber daya yang sangat lengkap dan tidak ada dimiliki oleh negara lain di dunia. Termasuk di Kaltim yang memiliki kekayaan alam yang berlimpahbaik di daratan maupun di lautan. Dimana kekayaan alam tersebut menjadi sangat potensial untuk dikembangkan dan dikelola sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Pulau Maratua, lanjut Isran, merupakan salah satu potensi kekayaan alam kawasan wisata bahari yang sudah berkembang dan sudah dikenal wisatawan domestik bahkan mancanegara. Salah satunya di Pulau Maratua yang sudah dikenal seluruh dunia. Di Maratua sangat banyak ragam spot wisata bahari atapun ecotourism.

“Bahkan disini ada kawasan pantai dengan air lautnya berwarna biru tosca. Warna yang sangat indah tersebut berasal dari organisme plankton yang sangat banyak yang merupakan sumber makanan bagi ikan dan spesies laut lainnya. Ini merupakan kelebihan tersendiri yang dimiliki Maratua. Belum lagi di pulau lainnya, ada Kakaban yang sudah dikenal dengan danau yang berisikan ubur-ubur tidak beracun, kemudian ada Sangalaki yang dikenal sebagai penangkaran penyu dan di kawasan lautnya merupakan habitat pari manta. Termasuk gugusan Kepulauan Derawan yang di kenal baik oleh wisatawan domestik,” urai Isran Noor saat membuka Rakor Dewan Ketahanan Pangan Kaltim 2021 di Pratasaba Resort Maratua, Berau, Ahad (21/11/2021) malam.

Oleh karena itu, Isran meminta kepada masyarakat bisa menjaga dan melestarikan lingkungan di Pulau Maratua dan sekitarnya, khususnya di kawasan laut agar ekosistem laut dapat terjaga baik. Kesadaran menjaga lingkungan ini harus dibangun dan dimiliki oleh masyarakat, karena memang itulah kunci dari sebuah kawasan pariwisata. Karena dengan lingkungan yang bersih dan ekosistem yang terjaga maka membuat minat para wisatawan yang datang semakin meningkat.

“Mumpung Maratua ini belum mengalami kerusakan ekosistem lautnya dan masih bisa dikendalikan. Supaya nama besar Berau, nama besar Kaltim bahkan nama besar Indonesia bisa tetap terjaga lewat Pulau Maratua. Jika perlu ada peraturan khusus di Maratua untuk mengurangi penggunaan tas plastik, untuk meminimalisir sampah yang tidak terurai karena bisa merusak ekosistem laiut,” kata Isran.

Mantan Bupati Kutai Timur ini mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah pusat karena sudah tiga kali Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tidak ada satupun objek wisata di Pulau Kalimantan dan khususnya di Kaltim yang masuk dalam program prioritas dan unggulan Kementerian Pariwisata RI sebagai Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KPSN).

“Gugusan Kepulauan Derawan ini sangat layak menjadi kawasan destinasi wisata prioritas, karena tidak kalah indahnya dengan kawasan wisata yang ada di Sulawesi, Sumatera, NTB dan lainnya. Tetapi yang jelas kita harus terus berbenah melalui pembangunan dan perningkatan infrastruktur penunjang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan di kawasan pariwisata,” pungkasnya. (her/yans/adpimprovkaltim)

Loading

Bagikan: