3 Kampung Di Maratua Bakal Menjadi Desa Pembudidayaan Kerapu

Foto saat Bupati Berau Sri Juniarsih meninjau Pembudidayaan Keramba Apung ikan Kerapu. (dok. Humas)

Bupati: Bangga, Kerapu Maratua Tembus Pasar Hongkong

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Menjanjikannya pembudidayaan ikan kerapu di Kecamatan Maratua, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus berupaya meningkatkan pertumbuhan pembudayaan apung khusus kerapu di Maratua. Sehingga saat ini Pemkab mengusulkan ada 3 kampung di Maratua menjadi desa pembudidayaan kerapu melalui program Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (RI) yakni Kampung Teluk Harapan, Teluk Alulu dan Buhe Silian.

“Kita berharap dengan 3 desa sebagai pembudidaya kerapu ini akan semakin mendorong semangat nelayan. Dan juga mudah mudahan pembudidayaan kerapu ini kelak mampu mensuport meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelas Bupati Berau Sri Juniarsih Mas. Dukungan Pemkab tambah beliau, semakin getol untuk kampung bakal menjadi desa pembudidayaan kerapu, sebab pulau terdepan di perairan Bumi Batiwakal tersebut tidak hanya menjadi destinasi wisata bahari unggulan namun juga memiliki potensi sektor perikanan yang berkelas dunia.

“Saya sangat bangga, kerapu Maratua ternyata telah tembus pasar negara Hongkong. Luar biasa bukan pembudidayaan kerapu di Maratua telah memasarkan hasil sampai ke Hongkong bahkan permintaan akan ikan bernilai tinggi tersebut terus mengalami peningkatan,” kata orang nomor satu di Berau itu. Lanjut Sri Juniarsih, Pemkab juga optimis jika sektor perikanan Maratua akan semakin maju nantinya melalui pembudidayaan. Terlebih hasil produksi telah menembus pasar ekspor skala internasional dengan permintaan yang terus meningkat.

“Jadi saat Musrenbang di Kecamatan Maratua sekaligus kami mengunjungi salah satu sentra keramba apung budidaya kerapu yang ada di Kampung Teluk Harapan. Dalam perbincangan singkat dengan pengusaha keramba apung tersebut, ternyata hasil produksinya telah menembus pasar ekspor sampai ke Hongkong,” papar Srikandi pertama menjadi Bupati di Bumi Batiwkkal tersebut. Dalam kunjungan itu, Bupati mengaku juga didampingi Kepala Dinas Perikanan Berau Tentram Rahayu.

Menurut Bupati, mengacu pada penjelasan pengusaha budidaya keramba apung bahwa pembudidayaan kerapu memang potensial mengingat permintaan pasar ekspor yang terus meningkat. Bayangkan sekali pengiriman bisa mencapai 6 hingga 10 ton ikan kerapu berbagai jenis. “Saat ini diakui mereka pasar Hongkong yang pihaknya bermitra. Hingga saat ini para nelayan setempat dalam melakukan pembesaran ikan kerapu di dermaga apung belum mampu memenuhi permintaan pasar dan ini peluang untuk terus dikembangkan agar budidaya kerapu di Maratua semakin maju. Dan ada satu kampung di Maratua yakni Kampung Payung-Payung diusulkan sebagai desa wisata bahari. Mudah mudahan semua usulan kita dipenuhi,” Bupati Sri Juniarsih. (Nht/Hms)

Loading

Bagikan: