
BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Program Bulan imuniasi anak nasional (BIAN) di gedung Balikpapan Sport and Covention Center (BSCC) Dome, dihadiri Walikota Balikpapan Rahmad Masud beserta unsur forkopimda. Kegiatan ini untuk meningkatkan cakupan vaksinasi terhadap anak yang sempat terhambat karena pandemic Covid-19. Menurut Kepala Dinas Kesehata Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, untuk penyelenggaraan imunisasi anak sudah lama berdasarkan peraturan menteri nomer 12 tahun 2017. Namun dikarenakan kondisi pandemi Covid 19 dan segala keterbatasan baik dari segi pelayanan dan orang tua khawatir membawa anak untuk imunisasi, maka terjadi penurunan capaian imunisasi lengkap anak di seluruh indonesia.
“Untuk imunisasi anak serentak di lakukan di 27 puskesmas, posyandu dan sekolah mencapai 10.211 anak di imunisasi. Sedangkan sasaran imunisasi anak selama sebulan mencapai 120. 932 anak terealisasi. Imunisai wajib adalah imunisasi campak rubela bagi anak 9 sampai 12 tahun,” tegasnya.

Lanjut Andi, pihaknya juga akan melakukan sweping bagi anak yang tidak smepat melakukan imunisasi hepatitis akan dicari dengan nama program imunisasi kejar. “Untuk puskesmas Sepinggan memiliki sasaran imunisasi mencapai 14 ribu anak, sehingga tidak dapat menyelesaikan imunisasi selama sebulan. Sehingga imunisasi bagi anak di puskesmas Sepinggan akan diarakan ke BSCC,” katanya.
Andi menambahkan, imunisasi anak dapat dilakukan dalam keadaan sehat dan bagi orang tua yang membawa anak mereka melakukan imunisasi, diminta untuk membawa buku KIA.
Sementara itu, Walikota Balikpapan Rahmad Masud menjelaskan, imunisasi ini sebagai upaya untuk membangun kembali kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi lengkap berkurang 10 persen dari 2019 atau setidaknya 4,6 juta anak belum imunisasi lengkap. Adapun dalam pelaksanaan BiAN di Kota Balikpapan mencakup imunisasi campak dan rubella dengan sasaran 111 ribu anak berusia 9 bulan hingga 12 tahun.
“Akibat pandemi Covid-19 mengakibatkan cakupan imunisasi rutin lengkap bagi anak di Balikpapan menjadi rendah hingga 80 persen.Sehingga ribuan anak di Kota Balikpapan berisiko lebih besar tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti difteri, tetanus, campak, rubella dan poli,” tegasnya.
Walikota menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara konsisten karena sebagain besar penyakit bersumber dari kurangnya kedisiplinan menjaga kebersihan dan pola hidup yang tidak sehat.(*/db)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.