SAMARINDA, Swarakaltim.com – Kondusifitas daerah yang selama ini terjadi di Kaltim, kemudian kedamaian yang selalu tercipta di Benua Etam ini tidak lain adalah berkat adanya ajaran yang ditanamkan para raja di Pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara (Kukar). Sejarah tersebutlah yang mengajarkan seluruh penduduk kekuasaan Kerajaan Kukar untuk selalu menerima siapa saja yang datang ke daerah ini.
Makanya, hingga saat ini Provinsi Kaltim selalu damai dan rakyatnya harmonis dengan siapa saja. Sehingga, saat ini maupun sampai kapan saja, diyakini rakyat Kaltim selalu menjaga kedamaian.
“Jadi, sejak sejarah Kerajaan Kutai, pemerintah sudah mengajarkan siap menerima siapa saja pendatang ke kuasaan kerajaan atau Bumi Kalimantan Timur ini. Makanya, wajar jika Ibu Kota Negara atau Nusantara (IKN) tepat ditetapkan di Kaltim,” ucap Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor ketika resepsi HUT ke 77 Kemerdekaan RI di Aula Dispora Kaltim, baru-baru ini.
Menurut Isran, Raja Kutai Kartanegara telah mengajarkan kepada seluruh pemimpin di daerah ini untuk tidak pernah marah atau benci datang ke Kaltim. Konsistensi tersebut telah tertanam hingga sekarang. Apalagi, Kerajaan Kutai Kartanegara merupakan satu-satunya tertua di Nusantara ini.
Hasil buah dari nilai-nilai yang diwariskan para Raja tersebut menghasilkan hingga saat ini, yaitu salah satunya ditetapkan IKN di Benua Etam. Bahkan, dengan kekayaan alam yang berlimpah, Kaltim juga sudah menjadi penyumbang devisa terbesar kepada negara melalui sumber kekayaan alam.
“Sumbangan Kaltim itu diberikan setiap tahun kepada negara. Meski demikian, walau pembangunan yang kita terima tak sebanding dengan setoran daerah ke negara. Tetapi, rakyat Kaltim tetap harmonis dan damai dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa. Itu semua, berkat sejarah Kerajaan Kutai yang telah mengajarkannya,” pesan Isran.(aya/sk)