Perumda Batiwakkal Belajar Ke Kutai Barat

Foto saat Saipul Rahman beserta rombongan sedang berkunjung dan mengobrol dengan Kepala Kampung dan pengurus BUMK Penawai, Kubar.

Saipul: Kunjungan Guna Belajar Pengelolaan Pelayanan Air Minum Penawai

TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakkal terus berbenah. Sebagaimana baru baru ini, guna menyempurnakan pengelolaan pelayanan air minum, Perumda melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Kutai Barat (Kubar).

Dimana tujuannya Desa Penawai Kecamatan Bongan, Kubar. “Banyak inspirasi dan motivasi yang kita dapatkan dari desa penawai. Disana gotong royong merupakan modal utama dalam melaksanakan pembangunan di semua tingkat pemerintahan,” ungkap Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal Saipul Rahman.

Kunjungan tersebut tambah beliau, untuk mengkaji model pendampingan pengelolaan air minum oleh Badan Usaha Milik Kampung Penawai. “Kita perlu belajar tata kelola BUMK Penawai ini agar bisa kita terapkan di Kabupaten Berau. Setelah ini kami insyaAllah akan berdiskusi dengan pihak terkait di Bumi Batiwakkal,” ujar Saipul.

Kunjungan juga sebagai celah silaturahmi yang sekaligus mempelajari keunggulan dari Penawai yang merupakan salah satu peraih penghargaan pengelolaan keuangan dan aset dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Serta berhasil mengelola 8 unit Bumdes dan BUMK yang salah satunya adalah pengelolaan air bersih sehingga bisa menjadi Kampung Mandiri.

“Melalui pengelolaan BUMK, sehingga sudah dapat memberikan pelayanan kepada 251 sambungan rumah untuk 24 jam setiap harinya. Kualitas air bersihnya cukup baik terbukti dengan pemeriksaan oleh Puskesmas Kecamatan Bongan secara rutin telah memenuhi persyaratan air bersih,” tutur Petinggi di Perumda Batiwakkal itu.

Program direalisasikan lanjut beliau, juga sebagai upaya memperluas cakupan layanan air bersih. Karena kunker ada kaitannya dengan BUMK sehingga selain Perumda, turut serta Sekretariat Kabupaten Pejuang Sigap Sejahtera (PSS) saat belajar ke BUMK ‘Maju Bersama’ di Desa Penawai.

“Di Desa itu itu terbukti 100 persen masyarakat rajin membayar rekening air sehingga tidak ada yang menunggak. Sebab masyarakat merasa bahwa BUMK membawa misi kepentingan bersama sehingga perlu didukung oleh semua pihak.

Bahkan luar biasanya pengurus rela dibayar rendah untuk mengurus BUMK karena mereka percaya ada yang lebih penting dari sekedar uang yaitu kepentingan bersama dalam pengelolaan air,” pungkas Saipul Rahman. Masih Beliau, dalam kunker tersebut selain dirinya, juga didampingi oleh Syahril Kabag Teknik, Yan AT Kabag Hubungan Pelanggan serta Ikhwan Hidayat Sekretaris PSS. (nht)

Loading

Bagikan: