Foto Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal Saipul Rahman
TANJUNG REDEB, Swarakaltim.com – Adanya kebijakan Pemerintah Pusat (Pempus) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), saat ditanyakan kepada Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman apakah akan berdampak terhadap operasional perusahaan dipimpinnya.
Beliau menjawab, tentu akan berpengaruh. Itu sebabnya untuk menjaga stabilisasi operasional perusahaan, pihaknya akan melakukan penyesuaian tarif air bersih tahun ini.
“Sejauh ini Perumda Batiwakkal pernah penyesuaian tarif terakhir kali dilakukan tahun 2011 lalu. Yang artinya itu sudah berlangsung 11 tahun lalu. Sehingga sudah waktunya bagi kami melakukan penyesuaian tarif, kalau tidak ada kendala kemungkinan tahun ini,” kata Saipul.
Masih menurut beliau, penyesuaian tarif air bersih perlu dilakukan mengingat untuk membayar listrik saja, pihaknya harus mengeluarkan biaya hingga Rp 10 miliar. “Di tahun 2012, kami membayar listrik itu sekitar Rp 2,9 miliar, dan sekarang sudah jauh berbeda bisa 3 kali lipat,” jelas Petinggi di Perumda Batiwakkal tersebut.
Lanjut Saipul, pembayaran listrik dipengaruhi dengan bertambahnya kebutuhan tenaga listrik. Di mana hal itu sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan Perumda. “Sekarang pelanggan kami itu ada 33 ribu sambungan. Sehingga operasional jauh lebih besar,” ujarnya.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi dasar penyesuaian tarif tersebut yakni, SK Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2021, yang telah mengatur harga terbawah dan teratas. Naik atau tidaknya solar pihaknya mengaku telah memiliki beban yang besar. Sehingga, penyesuaian tarif dirasa sangat perlu. “Kemudian, SK Bupati Berau yang nanti menjadi dasar untuk penyesuaian tarif itu,” papar Saipul.
Saat ini pihaknya tambah saipul, tengah menyusun rancangan penyesuaian tarif yang kemungkinan akan naik dalam beberapa bulan lagi.
“Untuk berapa nominalnya masih menunggu SK Bupati, baru ada tarif baru yang diberlakukan terhadap pelanggan. Yang jelas setalah ada SK Bupati baru kenaikan tarif akan dihitung berapa besarannya sehingga Perumda Batiwakkal bisa tetap beroperasinal dengan normal dalam mendistribusikan air bersih ke masyarakat,” pungkas Beliau seklaigus mengakhiri perbincangan. (nht)