Teks Foto : BUKU : Mendorong minat baca di Berau, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim menyerahkan bantuan 9.050 eksemplar buku ke Bupati Berau Sri Junairsih.
SAMARINDA, Swarakaltim.com – Fungsi dan tugas pokok perpustakaan mengalami perubahan signifikan seiring dengan perkembangan zaman. Jika beberapa tahun lalu dunia perpustakaan disebut hanya mengurus buku semata bagi pengunjungnya, kenyataannya sekarang jauh lebih menantang dan berat.
Tak heran, pemerintah menggabungkan dua badan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yakni Badan Perpustakaan dan Badan Kearsipan menjadi satu. “Pengabungan ini menurut saya tepat karena antara perpustakaan dengan kearsipan beda-beda tipis saja, kalau arsip bagaimana mengolah dan menyelamatkan dokumen negara hingga terjaga dengan baik sedangkan perpustakaan menyajikan informasi lebih luas kepada masyarakat,” kata Kadis Perpustakaan dan Kerasipan (DPK) Kaltim M Syafranuddin saat menutup Festival Bulan Kunjungan yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau, Sabtu (29/10/2022) kemarin.
Dihadapan sejumlah pejabat Pemkab Berau diantaranya Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Berau, Yudha. Mengenakan kemeja batik khas Kaltim, Ivan menyebutkan perpustakaan di Kaltim terus berkembang dan bersemangat untuk berperan dalam kehidupan masyarakat.
“Sekarang Perpustakaan tidak semata mengurus buku literatur yang disajikan kepada pengunjung, tetapi bagaimana perpustakaan berperan dan mendorong sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Perpustakaan berperan memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan,” bebernya.
Ivan berharap semua ASN yang ditempatkan di perpustakaan tidak berkecil hati, tetapi bangga karena bisa menunaikan tugas lebih maksimal untuk mencetak generasi muda Kaltim yang siap menyongsong perpindahan Ibukota Negara RI.
“Memang apa yang dilakukan tidak sama dengan Dinas PU dimana apa yang dikerjakan terlihat nyata hasil dan cepat, sementara mengolah perpustakaan sama dengan Dinas Pendidikan dimana hasilnya dalam waktu beberapa tahun kedepan, demikian dengan masalah arsip,” imbuhnya.
Karena itu, Ivan menyebutkan sejumlah program terus ia kembangkan termasuk bisa mengelola eks hotel atlit di GOR Kadri Oening Samarinda agar peran dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim lebih maksimal.
“Kalau gedungnya memadai, diprogramkan diorama arsip Kaltim yang bisa disaksikan semua kalangan, selain itu untuk peningkatan kualitas pengelola perpustakaan atau arsip bisa menjadi tempat praktik,” bebernya sebelum menutup Festival Kunjungan Literasi Berau Tahun 2022.(adv/dho)