SAMARINDA, Swarakaltim.com – Setelah pekan lalu Anggota DPRD Kalimantan Timur Puji Setyowati SH MHum melakukan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswabang) bagi warga Rapak Dalam Kecamatan Loa Janan Ilir, kali ini dilaksanakan di Gedung PPPA Daarul Quran Jalan Raudah, kelurahan Teluk Lerong Ilir, kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (4/11/2022).
Peserta soswabang kali ini merupakan orangtua santri dan pengajar di PPPA Daarul Quran hingga masyarakat Teluk Lerong Ilir dengan menghadirkan pembicara kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Samarinda yang dulu pernag menjabat kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kota Samarinda Erham Yusuf dan Advokat yang juga Sekretaris LBH Ansor Kaltim Guntur Pribadi, SH
Menurut Puji yang juga wakil ketua Komisi IV DPRD Kaltim ini, sosialisasi wawasan kebangsaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Menurutnya kegiatan ini penting dilaksanakan, apalagi mayoritas peserta yang hadir adalah ibu-ibu atau wanita. Sehingga pemahaman tentang kebangsaan dapat ditanamkan untuk putra-putri, terlebih untuk dirinya sendiri.
“Saya sebagai anggota DPRD Kaltim memiliki kewajiban agar kebangsaan itu ada di dalam diri kita. Makanya setiap sosialisasi kebangsaan selalu diawali dengan lagu Indonesia Raya. Karena kami enggak mau, nggak rela, dan nggak ikhlas kalau apa yang telah diletakkan oleh para pendahulu tentang pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika tercerai berai,” imbuhnya.
Ia menjelaskan Soswabang merupakan cara legislatif menyuarakan rasa cinta Tanah Air kepada masyarakat. Salah satunya dengan memahami Pancasila sebagai landasan hidup Warga Negara Indonesia (WNI).
“Dalam setiap butir pancasila adalah cerminan kita sebagai bangsa Indonesia. Harus bersatu, saling menghargai, tidak boleh bercerai-berai, saling asah asih, dan asuh terhadap tetangga, terhadap umat dan kaum kita. Kita juga harus gotong royong terhadap lingkungan dimana kita tinggal. Falsafah dimana bumi kita pijak, langit kita junjung menjadi sebuah tekad keyakinan di dalam diri kita bersama-sama mempunyai tanggung jawab yang sama,” tandasnya.
Terpenting, Puji berharap lewat soswabang ini masyarakat dapat memahami ideologi dan dasar negara. Karena pembangunan ke depan ada pada pundak generasi penerus bangsa.
Sedangkan Erham Yusuf menekankan empat pilar kebangsaan tersebut harus diperkokoh untuk membangun bangsa dalam tatangan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.
“Jika diibaratkan pilar merupakan tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang ini rapuh maka bangunan akan mudah roboh. Empat tiang penyangga ditengah ini disebut soko guru yang kualitasnya terjamin sehingga pilar ini akan memberikan rasa aman tenteram. Dengan demikian pilar pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan tiang penyangga bagi berdirinya negara Indonesia,” terang Erham.
Berbicara komitmen persatuan, menurutnya adalah salah satu elemen yang paling penting dalam kehidupan berbangsa serta bernegara. Karena setiap negara memiliki masyarakat yang berbeda baik dari suku, budaya, agama, kepercayaan dan lainnya.
Erham mencontohkan Uni Soviet yang merupakan negara Adi Kuasa sudah terpecah belah menjadi beberapa negara bagian, bahkan sekarang masih terjadi perang antara Rusia dengan Ukraina yang merupakan bagian dari Rusia.
“Di sinilah pentingnya persatuan dan kesatuan yang terus harus kita rawat dan kita jaga dalam mempertahankan NKRI,” pungkas Erham.(dho)