Hetifah Kritisi Pusat, Masih Ada Guru Honor Yang Kurang Layak Penghasilannya

Hetifah bersama Gubernur Kaltim Isran Noor dan Ketua Umum PB PGRI.

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Momentum Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) IV Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Masa Bhakti  XXII 2019-2024 di Kaltim menjadi perhatian serius oleh legislator Senayan asal Kaltim, yakni Hetifah Sjaifudian.

Hetifah mengkritisi Pemerintah Pusat yang saat ini belum sepenuhnya memperjuangkan  kesejahteraan para guru, terutama guru honorer.

Menurut Hetifah yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Partai Golkar ini, sesuai tema yang diangkat pada Konkernas PGRI, yakni sebelum memulihkan pendidikan Indonesia, tentu negara harus memulihkan kondisi guru terlebih dahulu, utamanya dari sisi kesejahteraannya.

“Saya sangat menyesalkan dalam berbagai kasus, masih banyak guru yang berkorban mengajar dengan beban besar, jarak yang jauh, namun gajinya kurang layak,” tegas legislator asal Kaltim ini.

“Para guru selalu digadang sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, namun sekarang jasa mereka seperti kurang dihargai negara,” sambung Hetifah, usai ditemui di Hotel Mercure dan Ibis Samarinda, Jumat 24 Februari 2023 malam.

Selain itu, Hetifah juga mengkritisi proses pengangkatan PPPK Guru 2022 yang masih terhambat hingga hari ini. Banyak guru honorer yang menanti pengumuman hasil seleksi tahun 2022 yang hingga kini belum disampaikan kepada publik, padahal sejatinya dijadwalkan untuk diumumkan pada awal Februari 2023.

Mulai yang menanti pengumuman adalah guru prioritas satu (P1) yang sudah lulus passing grade pada seleksi 2021. Selama hampir dua tahun tanpa kepastian.

“Tentu harus kita kawal bersama,” lanjutnya.

Untuk itu, Hetifah mengajak PGRI untuk terus suarakan aspirasi guru. Sebagai organisasi yang mewadahi guru se Indonesia, Hetifah mengajak PGRI untuk terus menjadi mitra Komisi X DPR RI dalam mengawal kesejahteraan para guru di Indonesia. “Utamanya dalam penyelesaian dan percepatan pengangkatan PPPK guru ini,” tegasnya.

Sementara, mengenai Konkernas ini adalah sebuah momentum dimana seluruh anggota PGRI rembuk bersama guna suarakan pendapat dan gagasan, mengevaluasi kinerja tahun sebelumnya, serta menentukan program kerja tahun berikutnya.

Sebagai organisasi profesi guru yang lahir seratus hari pasca kemerdekaan, PGRI terus aktif menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan SDM unggul Indonesia.

“Penyelenggaraan Konkernas PGRI kali ini memang berbeda. Karena dilaksanakan di wilayah Ibu Kota Nusantara yang baru. Pemilihan Kaltim menjadi simbol dukungan PGRI terhadap pembangunan IKN,” ucapnya.

Selanjutnya, Hetifah Sjaifudian memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi PGRI bagi bangsa.(aya/sk)

Bagikan:

Related posts