Pemkot Akan Menindak Tegas, Pedagang Menimbun Sembako

Loading

BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Walikota Balikpapan Rahmad Masud telah mengiktruksikan kepada kepala Organisasi Prrangkat Daerah (OPD) untuk selalu memantau harga sembako dan kebutuhan sebako tetap ada. Karena diakui disetiap bulan ramadan harga kebutuhan mengalami kenaikan.

“Kami akan melakukan razia -razia ke pasar-pasar untuk menjaga stabilitas harga karena setiap tahun begini selama ramadan,” kata Rahmad Masud, Minggu (26/3/’23).

Lanjut Rahmad, diakui sebagian besar pasokan kebutuhan pokok di Balikpapan berasal dari daerah luar seperti jawa dan sulawesi seperti beras.
“Apabila ditemukan adanya penimbunan akan kita tidak tegas dengan menggandeng pihak kepolisian,” tegasnya.
Rahmad juga kembali menegaskan, agar masyarakat juga berbelanja seperlunya dan secukupnya saja.

Sementara itu, Guna menghindari lonjakan harga yang semakin tinggi selama ramadan, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan akan menggelar operasi pasar dan pasar murah di 34 Kelurahan Kota Balikpapan.

Menurut Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar, digelarnya pasar murah ini tidak hanya untuk menghindari lonjakan harga, melainkan juga untuk mendistribusikan berbagai komoditas, yang dibanderol dengan harga distributor.

“Sementara operasi pasar, untuk menjamin ketersediaan dan kestabilan harga,” ujarnya. Lanjut Haemusri, pihaknya sudah melakukan koordinasi terkait kebutuhan pangan. Sedangkan untuk pasokan beras dan cabai rawit merah memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi daerah. “Sebanyak 80 persen bahan pangan di Kota Balikpapan didatangkan dari luar Pulau Kalimantan, yakni dari Pulau Jawa dan Sulawesi,” tegasnya.

Haemusri menambahkan, adapun penyebab meningkatnya harga pangan dikarenakan faktor cuaca yang mengurangi hasil panen. “Balikpapan memasok bahan pangan di luar Pulau, sehingga aapabila cuaca buruk dan ombak besar mengakibatkan keterlambatan bahan masuk,” tutupnya.

Hal senada diungkapkan, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih memastikan kebutuhan pangan seperti daging sapi, daging ayam dan telur ayam menjelang lebaran dan Idul Fitri di pastikan aman. Ada beberapa bahan pangan yang dinyatakan devisit dan surflus.

Untuk bulan April komoditas daging sapi mencapai 45 ton,sedangkan konsumsi bulanan di kota Balikpapan 245, 46 ton sehingga di nyatakan defisit.Daging ayam ras 1360 ton sedangkan konsumsi bulanan di kota Balikpapan 784,28 ton dan dinyatakan surflus. Begitu juga untuk teluar ayam ras mencapai 115,92 ton sedangkan konsumsi bulanan di kota Balikpapan mencapai 544 ,80 ton.

“Balikpapan di nyatakan devisit dan surflus dikarenakan bukan penghasil dan produk peternakan dan holtikultura. Mengingat kota Balikpapan mengambil pangan dan suport dari daerah lain,” ujarnya.(*/pr-pk’23)