Caption: Alfian Nur dan Lukman Maehendra, merupakan dua jurnalis dari sekian banyak wartawan bertugas di Kubar dan Mahulu.
SENDAWAR, Swarakaltim.com – Bukan rahasia lagi, beginilah kondisi ruas jalan nasional dari dan menuju Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Kondisi jalan rusak dengan banyak lubang dan genangan air ini sudah terjadi sejak lama. Setiap tahun upaya tambal sulam aspal berlubang pun, terus dilakukan oleh pemerintah.
Akibatnya kondisi jalan rusak parah ini, banyak dikeluhkan warga pelintas yang kerap mengalami kerusakan pada kendaraannya usai terperosok pada tambal sulam jalan aspal nasional yang menghubungkan wilayah Kabupaten perbatasan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Mahakam Ulu.
Kerusakan ruas jalan nasional tersebut, juga dirasakan kedua wartawan yang bertugas di Kubar-Mahulu. Hal itu dirasakan kedua pewarta ini, saat berjuang untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim di Kota Samarinda, 13 Mei 2023.
“Sudah sering kita melintasi ruas jalan nasional penghubung tiga kabupaten ini saat mendapat perintah dari pimpinan redaksi untuk hadir mengikuti kegiatan di pusat Ibukota Kaltim di Samarinda,” tutur Lukman.
Bahkan ia juga menceritakan tragedinyq beberapa waktu lalu saat melintas di ruas jalan nasional tersebut. “Bamper depan rusak dan sok mobil jebol. Harapannya semoga cepat diperbaiki pemerintah supaya bolak-baliknya nyaman untuk mengurangi waktu perjalanan yang saat ini 13 jam dari Kubar ke Samarinda,” harapnya.
Pantauan media ini, kerusakan ruas jalan nasional yang menghubung, dari Kukar ke Kubar, sedikitnya ribuan lobang aspal menganga dan gubangan lumpur yang siap bergelut dengan ban mobil mapun sepeda motor.
Kerusakan jalan terparah mulai dari simpang Kota Bangun, Muara Muntai, Muara Gusik, Kecamatan Bongan hingga simpang Kalteng di Kecamatan Muara Lawa. Bahkan warga pelintas kerap mengalami kecelakaan akibat terperosok jalan berlobang.
“Harapannya ada upaya cepat pemerintah dalam melakukan perbaikan, terlebih karena warga pengendara pelintas kerap mengalami kecelakaan. Alhamdulillah perjuangam kami ke Samarinda terbayar dengan nilai kompeten dari penguji UKW PWI Kalimantan Selatan dan PWI Kaltim,” imbuhnya.
Penulis : Alfian
Editor : Redaksi
Publisher : Rina