Satu-satunya di Kalimantan dari 8 rumah sakit di Indonesia
SAMARINDA, Swarakaltim.com – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) menjadi satu-satunya rumah sakit (RS) di Kalimantan yang memiliki Instalasi Kedokteran Nuklir.
Demikian disampaikan Direktur RSUD AWS dr David Hariadi Masjhoer saat Jumpa Pers bersama awak media yang diselenggarakan oleh Diskominfo Kaltim, di Ruang Buana RSUD AWS, Selasa (16/5/2023) siang.
Menurutnya, Instalasi Kedokteran Nuklir di RSUD AWS merupakan salah satu dari delapan Rumah Sakit di Indonesia yang dapat memberikan layanan kedokteran nuklir untuk layanan terapi dan diagnostik. Rumah sakit tersebut berada di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Adapun untuk RS di Kota Medan dan Surabaya hanya dapat melakukan layanan diagnostik.
“Salah satu yang pertama di luar Jawa untuk layanan kedokteran nuklir,” ungkap David.
Ia menerangkan, sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional, RSUD AWS terus meningkatkan inovasi layanan kesehatan, yaitu Instalasi Kedokteran Nuklir dan Instalasi Radioterapi.
Dijelaskannya, kedokteran nuklir merupakan suatu spesialis kedokteran yang menggunakan energi radiasi terbuka dari inti nuklir untuk menilai fungsi suatu organ, mendiagnosa, dan mengobati penyakit.
“Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakit. Terutama pada penyakit jantung dan kanker,” terang David didampingi kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim M Faisal.
“Kesan kita selama ini, nuklir identik dengan bom. Padahal tidak terbatas itu. Teknologi nuklir saat ini telah berkembang dalam layanan kesehatan,” ujar David lagi.
Sementara Radioterapi adalah tindakan medis yang dilakukan pada pasien dengan menggunakan radiasi pengion untuk mematikan sel kanker sebanyak mungkin, dengan kerusakan pada sel normal sekecil mungkin. Tindakan terapi ini menggunakan sumber radiasi tertutup.
“Cara kerja radioterapi ini, berbeda dengan pengobatan nuklir. Kalau pengobatan nuklir, diminumkan zat radioaktif ke dalam tubuh untuk mematikan sel kanker. Sementara radioterapi, itu dengan penyinaran sinar radiasi,” jelasnya.
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi ini menuturkan, spesialisasi Kedokteran Nuklir dan Radioterapi masih cukup langka di Indonesia. Ahli kedokteran nuklir, baru sekitar 50 dokter di Indonesia. Sementara ahli radioterapi, baru 100 dokter dari jumlah penduduk Indonesia yang hampir mencapai 300 juta penduduk. “Jadi masih sangat sedikit sekali,” keluhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD AWS, dr. Habusari Hapkido menjelaskan kedokteran nuklir merupakan suatu spesialis kedokteran yang menggunakan energi radiasi terbuka dari inti nuklir untuk menilai fungsi suatu organ, mendiagnosa, dan mengobati penyakit. Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakit.
“Fasilitas yang tersedia di Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD AWS adalah Kamera Gamma SPECT serta delapan kamar Ruang Isolasi Radio Aktif (RIRA),” terang dr. Kido yang merupakan dokter spesialis kedokteran nuklir yang ke 50.
Dengan 2 fasilitas tambahan ini maka RSUD AWSakan memberikan layanan yang paripurna sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk pelayanan kanker di Indonesia. Dukungan juga dari RS Pusat Nasional Kanker Dharmais dalam hal pelayanan pasien dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam hal ini pelatihan ataupun workshop.
Hadirnya Instalasi Kedokteran Nuklir ini, menjadikan RSUD AWS sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk pelayanan kanker di Indonesia. Pasien yang dilayani berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Terutama dari wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Adapun lima daerah perujuk terbanyak berasal dari Samarinda, Kutai Kartanegara, Balikpapan, Sulawesi Selatan, dan Kutai Timur.
Layanan Radioterapi saat ini sudah melayani kasus-kasus kanker terutama di kepala leher dengan daftar antrian hingga saat ini mencapai 3 bulan. Pasien yang dilayani pun datang dari berbagai daerah di Kalimantan dan Sulawesi serta pulau Jawa. Dengan menggunakan jaminan BPJS Kesehatan pasien bisa mendapatkan layanan Radioterapi di RSUD AWS Samarinda
Instalasi kedokteran nuklir sendiri sebutnya telah berdiri sejak tahun 2018. Sepanjang tahun 2022 hingga April 2023, telah melayani diagnostik sebanyak 2.059 pasien. Dengan keluhan penyakit kanker payudara, tiroid (gondok), kanker nasofaring, dan kanker serviks. Sedangkan Instalasi Radioterapi telah berdiri sejak 2016. Dan sepanjang tahun 2022, telah melayani 700 pasien.(adv-diskominfo kaltim/dho)