BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat kasus DBD mencapai 1539 kasus sejak dari awal Januari 2023. Untuk itu, diminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di Tengah merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD). Demikian diungkapkan Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty, Rabu (23/8/2023).
“Warga Balikpapan harus selalu waspada akan DBD, mengingat anak kecil berusia 5—14 tahun rentan terkana DBD. Sudah ada tiga kasus meninggal dunia di Balikpapan Selatan. Sekarang yang paling banyak kasus DBD daerah Balikpapan Utara, dengan total kasus 162,” katanya.
Lanjut Andi biasa disapa Dio, adapun penyebaran virus oleh nyamuk Aedes aegypti umumnya lebih mudah terjadi di negara beriklim tropis, seperti Indonesia, terutama saat memasuki musim hujan. Mengingat saaat turun hujan, maka nyamuk DBD untuk berkembang biak.
”Untuk nyamuk DBD sendiri lebih aktif pada siang hari, namun dapat pula menggigit pada malam hari jika pencahayaan baik.Bahkan apabila seseorang digigit nyamuk DBD, kulit akan mengalami ruam merah, terutama di sekitar dada hingga menjalar ke tangan. Kemudian dia akan merasakan demam, sakit kepala, nyeri di beberapa bagian tubuh hingga pegal di area persendian,” tegasnya.
Andi meminta kepada masyarakat untuk dapat memeriksakan langsung ke puskesmas, apabila merasa demam. Hal ini dikarenakan, puskesmas telah memiliki alat untuk mengecek pasien itu terkena DBD atau enggak bisa ketahuan dari alat NS1. Untuk itu, diwaspadai saat demam, jangan beli obat penurun panas saja tapi harus di periksa ke dokter, dan tetap jaga kesehatan untuk warga Kota Balikpapan,” katanya.(pr)