Balikpapan,swarakaltim.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan memastikan tidak mengeluarkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Hal ini dikarenakan ada beberapa pertimbangan seperti jangan sampai warga mereka mampu, namun mengangap dirinya tidak mampu untuk mendapatkan SKTM sebagai syarat mendapatkan beasiswa.
Menurut Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan, pihaknya melalui kelurahan memastikan tidak akan mengeluarkan SKTM. Hal ini guna mengantisipasi salah penyaluran yang seharusnya warga mampu, tapi mengangap tidak mampu.
“Untuk program Beasiswa Kaltim Tuntas yang dilihat bukan miskin dan tidak miskin, melainkan kecerdasan anak dan prestasinya. Artinya, jika berbicara prestasi, menurutnya ada pertimbangan juga dari Dinas Pendidikan untuk ikut terlibat menentukannya,” ujarnya. Senin (13/11/2023).
Lanjut Edy, untuk pemberian prestasi akan melihat juga latar belakang yang akan dibantu. Karena pemberian bantuan harus kepada orang yang tepat dan berhak.
“Untuk program Beasiswa Kaltim Tuntas biasanya lebih melihat ke anaknya yang akan dibantu. Jadi memang dalam hal ini provinsi yang menyalurkan bantuan tersebut. Akan tetapi dalam penyalurannya melihat dasarnya pada prestasi anak itu sendiri,” ujarnya.
Perlu diketahui, Badan Pengelola Beasiswa Kalimantan Timur merilis jumlah penerima manfaat program beasiswa sepanjang 2019 hingga awal Agustus 2023 sebanyak 176.653 penerima.
“Program beasiswa adalah investasi jangka panjang. Kita harus menyiapkan aset masa depan untuk Kalimantan Timur dan Indonesia,” tegas Gubernur Isran Noor, Minggu (13/8/2023).
Sejak tahun pertama kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi, program Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) atau lebih dikenal dengan Beasiswa Kaltim Tuntas secara konsisten direalisasikan selama lima tahun kepemimpinan keduanya. Termasuk saat terjadi pandemi Covid-19, sekitar tahun 2020-2022.
Rinciannya, tahun 2019 dari target 6.500 penerima, terealisasi 13.318 penerima. Tahun 2020 dari target 13.000 penerima, realisasi 30.386 penerima. Tahun 2021 target 19.500 penerima, realisasi 18.530 penerima (kondisi Covid).
Tahun 2022 target 26.000 penerima, realisasi 39.944 penerima. Tahun 2023 dari target 31.700 penerima, sudah terealisasi 74.675 penerima hingga awal Agustus 2023.
“Total target RPJMD kita sebanyak 96.700 penerima dan realisasi sudah mencapai 176.853 penerima,” ungkap Gubernur Isran Noor.
“Jumlah beasiswa yang sudah diberikan mencapai Rp1,1 triliun dan masih akan bertambah lagi di APBD Perubahan 2023,” sambungnya.
Program beasiswa ini dibagi menjadi Kaltim Tuntas Mahasiswa, Kaltim Stimulan Mahasiswa dan Kaltim Stimulan Siswa.
Kaltim Tuntas Mahasiswa umumnya menjadi milik mahasiswa program S1 dengan kisaran total diberikan sekitar Rp30 juta per mahasiswa hingga tuntas perkuliahan.
Kaltim Stimulan Mahasiswa diberikan termasuk juga untuk mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri atau juga mereka yang sedang menempuh program S2 atau S3.
Tahun berikutnya mereka bisa mengajukan program stimulan yang sama untuk semester yang lebih tinggi. (pr)