SENDAWAR, Swarakaltim.com – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kutai Barat (Kubar), H Edyanto Arkan menghadiri Rapat Kerja (Raker) Pejabat (Pj) Gubernur Kaltim dengan Bupati/Walikota se-Kaltim, dalam rangka optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan, di Ballroom Hotel Novotel, Balikpapan, Rabu (15/11/2023).
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik meminta daerah untuk berlari kencang membangun dan mengejar ketertinggalan. Ibarat Iring-iringan kendaraan, pemerintah pusat adalah voorider. Jika berlari di kecepatan 800 kilometer, iringan mobil di belakang minimal harus berlari dengan kecepatan 100 kilometer.
“Karena kalau lari 80 kilometer, kita akan ketinggalan. Begitu juga pembangunan, kita harus pacu mengejar ketertinggalan,” kata Akmal Malik, saat memberikan arahan pada Rapat Kerja Pj Gubernur Kaltim dengan Bupati/Wali Kota se-kaltim.
Dia menambahkan, sejumlah isu-isu yang dibahas pada raker dengan bupati/walikota se-Kaltim, diantaranya terkait evaluasi pada urusan wajib di kabupaten/kota seperti penyelenggaraan bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum hingga penyelenggaraan pemerintah daerah.
Berbagai kendala dan capaian harus disampaikan ke publik, sebagai bagian dari akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. ”Kita gunakan uang publik untuk kepentingan publik dan tentu harus dipertanggungjawabkan ke publik juga,”tegasnya.
Pada kegiatan itu juga, Pj Gubernur Kaltim menyampaikan kepala daerah dan aparatur sipil negara (ASN) untuk tetap menjaga netralitas pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Netralitas kepala daerah dan ASN pada pemilu merupakan bagian dari upaya membangun demokrasi yang selama ini sudah berjalan baik. Terlebih, dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, semua diharapkan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Hati-hati menggunakan media sosial, hati-hati dengan jari jemarinya ketika menulis komen atau memosting hal-hal terkait politik,” ucapnya.
Dia juga mengajak para ASN untuk tetap fokus bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sesuai tugas dan fungsi yang diembannya, serta tidak ikutan dalam framing tertentu. “Ibaratnya kita tidak bisa melarang burung terbang di langit. Yang perlu dihindari jangan sampai mereka buang kotoran di atas kepala kita,” tegasnya. (Adv)
Penulis : Alfian
Editor. : Redaksi
Publisher : Rina