SAMARINDA, Swarakalltim.com – Pembangunan dilakukan Pemprov Kaltim terus mengalami kesuksesan di berbagai aspek kinerja. Contohnya, dapat terlihat dari berbagai potret kinerja makro yang dialami Kabupaten/Kota se Kaltim yang terus mengalami tren positif sejak 2021-2022 melalui optimalisasi pembangunan daerah.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Dr Akmal Malik menjelaskan, tren positif tersebut dapat tergambar mulai dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) tertinggi Tahun 2022 yaitu Kabupaten PPU (14.49%), namun ada enam kabupaten/kota lainnya yang mengalami tren positif dari tahun 2021, yaitu Kubar, Kukar, Kutim, Balikpapan, Bontang dan Samarinda. Kondisi ini, tentu tidak lepas dari kerja keras yang sudah dibangun kepemimpinan sebelumnya, yakni Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi.
“Alhamdulillah, ini potret tren positif optimalisasi pembangunan daerah di Kaltim yang sudah dibangun dengan berbagai dukungan dilakukan Pemprov Kaltim selama ini kepada Kabupaten/Kota. Diharapkan, ini bisa merata ke depan,” kata Akmal Malik ketika Rapat Kerja Pj Gubernur Kaltim bersama Bupati/Wali Kota se Kaltim, di Balikpapan, Rabu 15 November 2023.
Selain itu, potret tren positif lainnya, dialami Kaltim melalui tingkat kemiskinan terendah tahun 2022 yaitu di Kota Balikpapan (2.45%) serta ada 4 (empat) kabupaten/kota yaitu Berau, Balikpapan, Bontang, Samarinda. Akan tetapi semua daerah menunjukan tren positif dari tahun sebelumnya.
Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Balikpapan, Bontang dan Samarinda mengalami peningkatan pada 2022. Akan tetapi semua daerah juga menunjukan tren positif dari tahun sebelumnya.
“Begitu juga Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT, dialami Kabupaten Mahulu dan PPU memiliki persentase yang baik dari daerah lainnya (2.12%) pada Tahun 2022. Akan tetapi, hampir semua daerah juga menunjukan tren positif,” jelasnya.
Begitu juga untuk tren positif dari Rasio Gini di Kaltim, dialami Kabupaten Kukar (0.269) merupakan nilai yang paling baik dari semua daerah pada Tahun 2022. Akan tetapi, lima kabupaten/kota lainnya juga tetap menunjukan tren positif dari tahun sebelumnya, yaitu Berau, Kubar, Kutim, Paser dan Bontang.
“Kita harapkan hasil tren positif ini bisa merata semua, bersamaan dengan majunya pertumbuhan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN. Karena itu, kolaborasi dan komunikasi tetap menjadi perhatian bersama, sehingga daerah di Kaltim maju bersama-sama,” harapnya.
Selain itu, Akmal juga menjelaskan, untuk mendukung dan menyukseskan berbagai aspek atau indikator pembangunan tersebut, diperlukannya strategi optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan. Karena itu, ada tiga strategi yang kini dibangun Pemprov Kaltim.
Pertama Peningkatan Kualitas SDM (Reformasi Birokrasi), Peningkatan kualitas SDM memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah, kebijakan yang mendukung, dan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Dengan adanya SDM yang berkualitas, pemerintahan daerah dapat lebih baik memenuhi tuntutan masyarakat dan membangun pelayanan publik yang unggul.
Kedua, Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan aspek penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Pelayanan publik yang berkualitas dapat meningkatkan kepuasan masyarakat, memperkuat legitimasi pemerintah, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Ketiga, Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas, Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan merupakan langkah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat, meningkatkan efisiensi, dan mencegah korupsi.
“Kita harapkan, strategi ini mampu mendukung peningkatan tren positif dari berbagai indikator atau aspek pertumbuhan pembangunan di daerah,” jelasnya. (adv-diskominfo kaltim/adpimprov/aya/dho)