Kesadaran Akan Air Bersih Rendah, Perumda Batiwakkal Harus Berjuang Menyesuaikan Pemasukan

Foto Dirut Perumda Batiwakkal, Saipul Rahman.

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Sejauh ini, tingkat kesadaran akan kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Berau tergolong rendah. Mengacu pada salah satu upaya Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Batiwakkal agar mampu  menyesuaikan dengan biaya operasional guna meningkatkan pelayanan ke masyarakat selaku pelanggan dengan menaikkan tarif belum bisa direalisasikan.

Mengungkapkan hal itu Direktur utama (Dirut) Perumda Batiwakkal, Saipul Rahman saat dionfirmasi diruang kerjanya Kantor Perumda Jalan Raja Alam I, Tanjung Redeb beberapa waktu lalu.

“Akhirnya kami harus berjuang menyesuaikan pemasukan dengan biaya operasional yang dikeluarkan, supaya bisa tetap memberikan pelayanan terbaik dan kualitas air terjaga. Padahal melihat kualitas air yang diberikan ke masyarakat sampai tahun 2024 ini, seharusnya tarif tersebut seyogyanya sudah naik. Hal ini menandakan bahwa kesadaran kita tentang air masih rendah,” ungkapnya.

Lanjut beliau, sengaja dirinya ulang ulang hal tarif ini agar informasi tersebut lengket di benak masyarakat bahwa air bersih itu berharga dan penting peranannya dalam mengantisipasi kasus stunting. Penilaian lain sehingga disimpulkan rendahnya pola pikir masyarakat atas kebutuhan air bersih adalah merasa beratnya biaya Sambungan Rumah (SR) Rp 2.700.000,-.

“Sebenarnya itu hanya mindsed saja yang harus diubah, sebab tanpa air bersih, kita pasti akan mengeluarkan biaya mahal untuk mendapatkanya diluar Perumda. Syukurnya saja Pemerintah pusat sangat suport sehingga masyarakat Berau selain dapat SR gratis tahun ini 6000 SR juga ada program bantuan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Mudah mudahan semua berjalan sesuai target,” ujar Saipul.

Dukungan Pempus tambahnya, terhadap daerah Bumi Batiwakkal sudah sejak tahun lalu. Dimana memberikan dana sekitar Rp 30 miliar untuk Kampung Merancang, Kecamatan Gunung Tabur. “Alhamdulillah program bantuan itu sudah terealisasi. Namun ada sedikit keterlambatan pengerjaan akibat faktor alam yakni ada yang longsor tetapi proses tetap berlanjut,” imbuh Orang nomor satu di Perumda Batiwakkal tersebut. (Nht)

Loading

Bagikan: