BALIKPAPAN,Swarakaltim.com – Meski sudah selesai dikerjakan, proyek DAS Ampal tetap menjadi sorotan. Pasal keberadaan proyek ditengarai bukan mengungari masalah banjir tapi justru menambah titik banjir.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Kamaruddin Ibrahim menyebut tidak ada perubahan signifikan setelah penyelesaian proyek DAS Ampal. Padahal pemerintah menggelontorkan dana APBD mencapai Rp 136 miliar. Namun kondisi saat hujan deras menunjukkan adanya ancaman besar untuk kawasan di Jalan MT Haryono. Yakni pembuatan parit yang lebih rendah dari sebelumnya.
“Jadi air pasti akan meluap. Ini komentar saya pribadi. Saya kira sekarang ini bisa jadi bertambah titik banjirnya. Kan kemarin ada sekitar 38 titik banjir,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (4/04/2024).
Menurut Kamaruddin, penambahan pintu air di samping Hotel Zurich juga menyisakan masalah. Di mana tujuan dari pembuatannya untuk mencegah masuknya air laut. Tapi bentuknya ternyata buka sebagai kolam besar (dam) dan hanya berupa parit. Otomatis air yang ada di Sungai Ampal itu nanti tidak bisa keluar.
“Tapi ini hanya mengharapkan dari parit. Jadi kondisi air yang ada di Sungai Ampal itu malah tidak keluar. Yang ada malah akan terjadi banjir di kawasan tersebut,” tuturnya lagi.
Mengenai anggaran penanganan banjir, Kamaruddin mengaku belum mengetahui secara rinci alokasi untuk tahun ini. Meski pemerintah setempat tetap fokus menanganinya. Karena sudah menjadi bagian visi misi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari walikota yang menjabat. Di mana program ini berjalan hingga akhir masa jabatan.
“Sebenarnya ini jadi ganjalan buat pak wali juga. Ketika nanti melakukan LPJ persoalan banjir yang dijanjikan tidak terealisasi. Maka masyarakat bisa bertanya bagaimana pertanggung jawaban. Kan di visi misi ada di anggaran ada. Tercermin sudah itu di anggaran 2023 dan 2024. Tapi banjirnya tidak berkurang malah bertambah,” tandasnya. (*/Pr)