Foto saat Ketua DPRD Berau, Madri Pani serahkan rekomendasi DPRD terhadap LKPj Bupati TA 2023 kepada Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, beberapa waktu lalu
TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Setelah mempelajari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Kabupaten Berau Tahun Anggaran (TA) 2023, DPRD melihat dana perimbangan terlalu besar sehingga tingkat ketergantungan keuangan pada Pemerintah pusat (Pempus) terlalu besar hampir 93,32 persen.
“Kondisi ini tentu saja tidak aman bagi kesehatan serta kemandirian keuangan di daerah kita tercinta ini. Karena ketika suatu saat dana transfer pusat tersebut menurun seiring dengan berkurangnya potensi Sumber Daya Alama (SDA) yang dimiliki Kabupaten Berau maka kemandirian akan sangat kecil sekali,” kata Sekretaris Dewan (Sekwan) Berau, Abdurrahman U membacakan rekomendasi DPRD terhadap LKPj Bupati TA 2023 beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah antisipasi, DPRD meminta Pemerintah Kabupaten Berau segera merancang transformsi ekonomi pasca SDA tidak dapat di perbaharui. Sebab kondisi di atas tidak bisa dipertahankan dan dijadikan fundamental ekonomi Berau secara jangka panjang, oleh karena itu harus segera memikirkan cara melakukan transformasi ekonomi sebelum SDA daerah miliki habis.
“Harap Pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah yang lebih kongkrit dan segera mungkin untuk bisa menyusun grand desain atau cetak biru untuk mempersiapkan transformasi ekonomi yang kita maksudkan yakni menggeser ekonomi SDA ke ekonomi pariwisata, ekonomi kreatif, ekonomi pertanian dalam arti luas, seperti galakkan sektor kelautan, perkebunan dan pertanian tanaman pangan dan lain-lain,” papar beliau lagi.
Sebab resikonya sangat tinggi apabila Pemerintah daerah gagal melakukan transformasi ekonomi. “Dampak negatifnya, kita akan meninggalkan situasi dan kondisi yang teramat buruk bagi generasi anak cucu kita kedepan karena SDA tidak dapat di perbaharui. Jangan sampai kita meninggalkan pekerjaan rumah untuk cuci piring berupa banjir, tanah longsor, kubangan tambang, kesulitan air bersih, udara kotor, jalanan rusak dan lain-lain, setelah selesai pesta ekonomi SDA yang dilakukan oleh para kapitalis dan para oligarki,” tutur Abdurrahman. (Adv/Nht)