Suport Tidak Pernah Putus Dari PT Berau Coal, Akhirnya Saenuddin Sukses Kembangkan Kebun Kakao

TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Berjuang sejak tahun 2002 silam, menjajaki usaha dengan berkebun kakao, sehingga dalam perjalanannya pada tahun 2018 Saenuddin yang merupakan warga Kampung Rantau Panjang, Kecamatan Sambaliung mendapat suport dari PT Berau Berau Coal dalam mengasah keahliannya dengan mendampat pendampingan.
Berkat dukungan tidak pernah putus dari perusahaan terbesar bergerak di sektor pertambangan batu bara di Kabupaten Berau itu, akhirnya Saenuddin sukses kembangkan perkebunan kakao dilahan miliknya yang hanya seluas setengah hektar. Melalui usaha tersebut sehingga sekarang salah satu Petani kakao Rantau Panjang itu mencapai kesuksesan.
Sebab dari adanya pendampingan yang dirinya perolah baik oleh Berau Cocoa ataupun PT Berau Coal sangat membantu untuk bertahan dalam menjalani usahanya. Kenapa demikian, karena atas pendampingan tersebut, dirinya dapat mengatasi masalah yang selama ini dihadapi para petani kakao yakni kesulitan mencari pasar.
Jadi menurut pria yang sehari-harinya memiliki kegiatan rutin menjaga tanaman kakaonya agar tetap hidup dan bisa menghasilkan buah yang baik saat diumpai di kediamannya Gang Kakao, Rantau Panjang, Sambaliung menuturkan bahwa lahan yang terlihat rimbun tanaman kakao atau cokelat jenis Hibrida dua asal Sulawesi dibelakang rumahnya itu adalah perkebunan kakao miliknya dan kini merupakan penghasilan andalan bagi dirinya dan keluarga.
“Dahulu lokasi tersebut merupakan lahan kosong, namun dengan penuh semangat dan terus berjuang hingga dapat pendampingan Berau Cocoa juga PT Berau Coal sekarang sudah berbuah dan menghasilkan. Selama menggeluti perkebunana kakao dari dulu hingga sekarang terdapat satu perbedaan yang paling saya rasakan, yaitu penanganan pasca panen untuk menjual cokelat itu sendiri. Melalui Berau Cocoa, kami para petani kakao khususnya saya pribadi sangat merasa terbantu,” ungkapnya.
Permasalahan sering muncul bagi petani kakao adalah memasarkan hasil kebunnya. Jika kesulitan mencari pasar, maka produk pertanian pun akan menurun dan juga harganya bakal anjlok. Sehingga dengan adanya Berau Cocoa yang tidak hanya menerima jual, tapi pendampingan dan pembinaannya tidak putus, karena itu memang yang snagat diharapkan para petani.
“Saya sangat merasa terbantu, terima kasih Berau Cocoa dan PT Berau Coal atas pendampingan yang diberikan dan juga dukungan dalam membuka akses pasar bagi petani selama ini,” pungkasnya.
Sebelum mengakhiri perbincangan Saenuddin berpesan untuk para petani muda dan anak anak muda lainnya, jangan beranggapan bertani itu rendah dan hina, jangan gengsi, justru dari hasil bertani ini lebih bersih dari hasil lainnya. “Berkebun kakao juga sangat menjanjikan, rata rata ambilah jangka 3 tahun mulai merintis sampai memetik hasilnya, harap dicoba,” imbuhnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Coordinator of Community Enterprise Development Dept PT Berau Coal, Yandi Rama Krisna mengatakan, bahwa kepiawaian Saenuddin dalam melakukan budidaya cokelat ini sangat baik. Mulai itu dari pembibitan hingga usai panen dilakukan.
“Prosedur yang pernah kita sampaikan dijalankan dengan baik dan sempurna. Sehingga beliau, dalam menjual hasil panen, bukan dalam bentuk coklat masih basah, tetapi sudah sampai pada tahap fermentasi. Dalam hal ini proses usaha perkebunan kakao Saenuddinbagus karena terapkan proses dari hulu ke hilir,” katanya.
Lanjut Yandi Rama Krisna, kemandirian petani merupakan salah satu fokus upaya pendampingan yang dilakukan oleh PT Berau Coal Melalui Berau Cocoa. Melalui dukungan kepada petani dari pengembangan kebun hingga membantu akses pasar diharapkan dapat menggerakan industri kakao di Berau yang juga akan berdampak pada kesejahteraan dan kemandirian ekonomi petani.
“Kami harap dari program-program yang kami telah jalankan dalam pengembangan sektor perkebunan kakao di Berau bersama Pemerintah Daerah, dapat mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para petani kakao yang menjadi aktor utama sektor ini,” jelasnya sekaligus mengakhiri perbincangan. (Nht)

Loading

Bagikan: