TANJUNG REDEB, swarakaltim.com – Setelah tahun 2019 yang rencana awal jembatan Kelay 7 penghubung Kampung Inaran dengan wilayah sekitar bakal dibangun dengan metode jembatan gantung, akhirnya jembatan tersebut malah berdiri dengan konstruksi baja. Hal ini menurut Bupati Berau Sri Juniarsih sudah lama dikaji, terutama akan fungsi jembatan kedepan. Karena tujuan utamanya untuk penggerak roda ekonomi, makan diputuskanlah rangka baja yang dibangun.
Bupati juga menjelaskan, jika jembatan penghubung tersebut sudah 12 tahun ditunggu warga Kampung Inaran. Pasalnya selama ini warga harus menyeberangi Sungai jika akan keluar dari kampung dan juga sering tergenang banjir jika musim penghujan. “Makanya konstruksi baja ini menurut pemerintah yang paling ideal untuk akses warga dan penggerak rodak ekonomi warga. Diperkirakan jembatan baru itu mampu menahan beban sampai dengan 8 Ton,“ jelas Bupati, Kamis (22/8/2024).
Dengan terbangunnya jembatan tersebut, warga Inaran tidak perlu hawatir jika ingin bepergian, meskipun musim hujan dan banjir. Oleh sebab itulah, proyek pembangunan jembatan yang telah memakan biaya sekitar Rp 48 miliar dari APBD Kabupaten Berau dan dikelola oleh Dinas PUPR mampu menjadi Solusi terbaik warga Inaran dan sekitarnya.
“Masalahnya jika konstruksi jembatan itu tetap mengikuti kajian awal yakni gantung, maka dihawatirkan tidak maksimal fungsinya untuk masa puuhan tahun kedepan. Sebab design jembatan harus disesuaikan dengan kebutuhan akan peningkatan perekonomian Masyarakat kampung Inaran dan kampung lain yang akan masuk ke Inaran,“ imbuh Sri.
Bupati juga menekankan bahwa jembatan ini dirancang khusus untuk mengatasi banjir tahunan yang sering melanda daerah tersebut. “Saya berharap bahwa dengan hadirnya Jembatan Kelay 7, akses masyarakat Kampung Inaran dan Kampung Pegat Bukur serta kampung sekitarnya akan semakin mudah, terutama untuk sektor-sektor penting seperti pendidikan, sosial budaya, dan pariwisata,” masih Bupati.
Selain akses ke wilayah sekitar, hadirnya Jembatan Kelay 7 ini juga diharapkan Bupati mampu untuk mempersingkat waktu perjalanan menuju Kecamatan Teluk Bayur dan pusat kota Tanjung Redeb. “Jembatan ini adalah milik kita Bersama, oleh sebab itu saya minta ke warga di Inaran dan sekitarnya untuk saling menjaga, khususnya kendaraan muatan yang lewat agar tidak melebihi kapasitas yang sudah ditentukan oleh DPUPR, “pungkas tokoh politik dari Partai PKS tersebut.
Sementara itu Kepala kampung Inaran, Amirullah, juga menyampaikan rasa terima kasihnya. Selama ini masyarakat Kampung Inaran sudah 12 tahun menantikan jembatan tersebut. “Hari ini, impian kami terwujud, dan Jembatan Kelay 7 sudah bisa digunakan untuk menyeberangi Kampung Inaran,” paparnya.
Amirullah berharap dengan adanya jembatan ini, perekonomian masyarakat Kampung Inaran dan Pegat Bukur akan semakin berkembang. “Banyak warga Pegat Bukur yang bercocok tanam dan memiliki kebun di sekitar Kampung Inaran. makanya Kehadiran jembatan ini akan sangat membantu aktivitas mereka. Terima kasih kepada Bupati yang telah mendukung pembangunan ini,” lanjut Amirullah
Dengan peresmian Jembatan Kelay 7, harapan baru bagi masyarakat Kampung Inaran dan Pegat Bukur kini semakin nyata. Jembatan ini diharapkan akan membawa perubahan besar bagi kedua kampung, memperkuat konektivitas, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang telah lama menantikan pembangunan infrastruktur ini. (Nht/Day).