SAMARINDA, Swarakaltim.com – Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Samarinda, Rudyanto Sulisthio, mengimbau masyarakat untuk menjaga ketenangan dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu provokatif yang dilontarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Dalam suasana menjelang pemilihan serentak di Kalimantan Timur, yang mencakup pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati, Rudyanto menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kondusivitas di wilayah tersebut.
“Kita harus tetap menjaga Kalimantan Timur, khususnya Samarinda, agar tetap aman dan kondusif. Jangan sampai kita terprovokasi oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan suku, ras, atau agama demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/11/2024).
Menurut Rudyanto, dirinya merasa penting menyampaikan imbauan ini disamping panggilan hati untuk menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah, terlebih FPK merupakan organisasi bentukan pemerintah berdasarkan Permendagri 34 tahun 2006.
Oleh karena itu, Rudyanto juga mengingatkan bahwa keamanan yang telah dijaga dengan susah payah di Samarinda dan Kaltim tidak boleh rusak hanya karena tindakan oknum tertentu yang menyebarkan propaganda dan provokasi.
Hal ini, menurutnya, sangat merugikan masyarakat dan menciptakan keresahan yang tidak perlu.
Pernyataan ini disampaikan Rudyanto setelah adanya berita viral di beberapa grup WhatsApp terkait tindakan salah satu tim dari pasangan calon (paslon) tertentu yang memicu polemik di masyarakat.
Ia pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. “Saya mengapresiasi tindakan cepat pihak kepolisian dalam menindaklanjuti laporan ini. Oknum tersebut telah melakukan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf atas ujarannya,” kata Rudyanto.
Ia berharap, dengan tindakan tegas dari pihak keamanan, masyarakat dapat lebih waspada dan bijaksana dalam menerima serta menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan pemilu.
“Mari kita semua berperan aktif menjaga kedamaian dan kerukunan demi suksesnya pemilihan serentak di Kaltim,” pungkasnya.(dho)