Afif Usulkan Pengelolaan Jasa Pandu Jembatan Mahulu dan Mahkota II untuk Dongkrak PAD Samarinda

 

SAMARINDA, Swarakaltim.com — Anggota DPRD Kaltim, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, kembali menyoroti pentingnya pengelolaan jasa pandu di bawah jembatan-jembatan besar di Samarinda, seperti Jembatan Mahulu dan Mahkota II, sebagai potensi besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurutnya, jika pengelolaan jasa pandu ini berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, maka akan memberikan dampak signifikan bagi keuangan daerah.

“Saat ini, hanya Jembatan Mahakam yang memberikan kontribusi PAD bagi Samarinda. Dua jembatan lainnya, Mahulu dan Mahkota II, belum memberikan kontribusi serupa. Padahal, potensi dari jasa pandu untuk kapal-kapal yang melintas di bawah jembatan ini sangat besar,” ujar Afif kepada wartawan.

Afif menjelaskan bahwa jasa pandu, khususnya untuk ponton batu bara yang melintasi sungai di bawah jembatan, saat ini dikelola oleh Pelindo. Pendapatan yang dihasilkan langsung masuk ke pemerintah pusat.

Ia menilai, jika dikelola oleh Pemkot Samarinda, maka pendapatan tersebut dapat digunakan untuk pembangunan daerah secara langsung.

“Pemkot Samarinda memiliki peluang besar untuk meningkatkan PAD dengan mengelola jasa pandu ini. Pendapatan ini nantinya bisa digunakan untuk membangun fasilitas publik, memperbaiki infrastruktur, dan meningkatkan layanan masyarakat,” tambahnya.

Usulan ini mendapat tanggapan positif dari beberapa warga Samarinda. Rizal, seorang warga yang tinggal di kecamatan Sungai Kunjang, menyatakan dukungannya terhadap langkah ini.

Menurutnya, potensi besar yang dimiliki oleh Samarinda harus dikelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat.

“Kalau uang dari jasa pandu ini masuk ke Pemkot Samarinda, pastinya manfaatnya lebih terasa untuk warga. Mungkin jalan-jalan yang rusak bisa lebih cepat diperbaiki, atau fasilitas umum seperti taman dan tempat rekreasi bisa lebih ditingkatkan,” kata Rizal seraya menyebutkan tiap hari selalu melihat banyak antrian ponton pengangkut batubara menunggu antrian melewati jembatan.

Hal senada diungkapkan oleh Siti, seorang pedagang di sekitar kawasan Jembatan Mahkota II.

Ia berharap, dengan bertambahnya PAD, Pemkot Samarinda bisa memberikan lebih banyak bantuan kepada pelaku usaha kecil.

“Kalau kota ini punya uang lebih banyak, kami berharap ada program untuk membantu pedagang kecil seperti saya. Misalnya, bantuan modal atau perbaikan akses jalan menuju pasar,” ujarnya.

Afif berharap Pemkot Samarinda segera mengajukan permohonan, agar pengelolaan jasa pandu di dua jembatan lainnya yang selama ini dikelola Pelindo bisa dialihkan. “Ini adalah langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan PAD, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Samarinda,” pungkas putra dari wali kota Samarinda Andi Harun.(adv-dprd kaltim)

Loading

Bagikan: