SAMARINDA, Swarakaltim.com – Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Kalimantan Timur, Dian Rosita, menyoroti pentingnya teknologi dalam pengembangan sektor pariwisata. Ia mencontohkan Pantai BSB Balikpapan sebagai destinasi yang telah mengadopsi berbagai inovasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman wisata.
“Pantai BSB Balikpapan sudah memiliki banyak teknologi. Bahkan, ada kolaborasi dengan pihak luar, seperti Korea, yang membawa teknologi mereka untuk diterapkan di destinasi wisata kita melalui event Pekan Kebudayaan Kalimantan Timur,” ujar Dian dalam kesempatan mengisi Talk Show garapan Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim baru-baru ini.
Menurut Dian, langkah ini merupakan terobosan baru yang patut dijadikan contoh. Penerapan teknologi di destinasi wisata, seperti wahana modern dan interaktif, menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan.
“Kita melihat bahwa teknologi itu nggak salah. Justru teknologi pariwisata bisa menciptakan pengalaman baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” katanya.
Dian juga menekankan pentingnya diversifikasi atraksi wisata yang sesuai dengan berbagai segmen usia.
“Pasar kita bukan hanya untuk usia 30 ke atas, tapi dari anak-anak hingga orang tua. Kalau kita tawarkan destinasi, kita harus pikirkan semuanya: apa yang bisa dinikmati anak-anak, remaja, hingga orang tua. Dengan begitu, wisatawan merasa lebih terhubung dan puas,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan SDM Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, Dahlia, menyatakan dukungan pemerintah terhadap upaya integrasi teknologi dalam pengembangan destinasi wisata.
“Pemerintah melihat teknologi sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing pariwisata Kalimantan Timur. Dengan adanya wahana modern dan teknologi interaktif seperti yang ada di Pantai BSB Balikpapan, kami yakin daya tarik wisata kita akan semakin meningkat, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional,” ungkap Dahlia.
Dahlia juga menegaskan bahwa teknologi ataupun digitalisasi tidak bisa dihindari dalam pengembangan pariwisata modern.
“Kita berada di era digital, di mana teknologi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Digitalisasi dalam sektor pariwisata memberikan efisiensi, kenyamanan, dan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan. Selain itu, teknologi juga membantu pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan, kolaborasi dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional, sangat penting untuk menciptakan destinasi yang inovatif dan berkelanjutan.
“Selain mendukung destinasi yang sudah ada, kami juga mendorong pengembangan SDM di bidang pariwisata agar mampu beradaptasi dengan teknologi dan memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan,” tambah Dahlia.
Pantai BSB Balikpapan, yang kini menjadi contoh pengembangan berbasis teknologi, diyakini akan menjadi model bagi destinasi wisata lain di Kalimantan Timur. Pemerintah berharap inovasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik lebih banyak wisatawan ke daerah tersebut.(dho)