TABANG, Swarakaltim.com – Mahasiswa Bina Desa FISIP Universitas Mulawarman (Unmul) bersama PT Tiwa Abadi menggelar sosialisasi pengenalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung pengembangan Desa Wisata Ritan Baru, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Acara ini dilaksanakan pada Senin (11/11/2024) lalu di Balai Selungai Desa Ritan Baru.
Sosialisasi ini bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang UMKM sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Acara ini dihadiri 38 pelaku UMKM yang bergerak di berbagai bidang, seperti kuliner, jasa, hingga digital printing, serta perwakilan pemerintah desa, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), dan PKK.
Menurut Raisya, penanggung jawab kegiatan, sosialisasi ini digelar karena masih banyak warga Desa Ritan Baru, terutama pelaku usaha, yang belum memahami konsep UMKM.
“Mengenalkan UMKM dimulai dari observasi. Banyak warga di sini, khususnya para pengusaha, yang belum tahu apa itu UMKM. Jadi, sosialisasi ini bertujuan memperkenalkan UMKM lebih lanjut kepada masyarakat Desa Ritan Baru,” jelas Raisya.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai pentingnya ientifikasi target pasar, penggunaan dan fungsi merek serta logo produk dan manfaat legalitas usaha, seperti memiliki NPWP dan NIB.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif.
Gabriella Mening, Community Development Officer dari PT Tiwa Abadi, mengaku terkesan dengan antusiasme peserta.
“Awalnya saya kira mereka akan pasif karena belum mengenal UMKM. Tapi ternyata sangat antusias, dengan banyak pertanyaan yang luar biasa dan relevan dengan materi,” ungkap Gabriella.
Darmi, salah satu peserta, juga menyampaikan kepuasannya terhadap acara ini.
“Kegiatannya sangat menarik dan interaktif. Bahasa yang digunakan juga mudah dimengerti, sehingga semua peserta merasa senang dan semangat mengikuti acara hingga sesi tanya jawab. Semoga kegiatan seperti ini sering diadakan,” ujarnya.
Darmi juga berharap ada tindak lanjut berupa pelatihan praktis, seperti pembuatan kerajinan.
Menurutnya, keterampilan ini penting untuk melibatkan generasi muda sekaligus melestarikan seni dan budaya lokal.
“Kami berharap ada pelatihan membuat kerajinan, karena saat ini hanya orang tua yang bisa. Generasi muda belum banyak yang tahu caranya. Ini penting untuk melestarikan budaya kita agar tidak hilang,” tutupnya.
Sosialisasi ini menjadi langkah awal yang positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya UMKM sebagai bagian dari pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya Desa Wisata Ritan Baru.(*erna/dho)