Novel Baswedan: Pegawai Wajib Loyal, Tapi Jangan Taat pada Perintah Menyimpang

SAMARINDA, Swarakaltim.com
Suasana antusias terlihat dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Agen Perubahan Sertifikasi Penyuluh Antikorupsi (Paksi). Dalam sesi materi yang disampaikan oleh Novel Baswedan, peserta aktif melontarkan berbagai pertanyaan seputar praktik korupsi di lingkungan pemerintahan.

Sebagai Wakil Ketua Satgasus Pencegahan Korupsi Polri, Novel menekankan pentingnya integritas dalam menjalankan tugas, terutama bagi aparatur sipil negara (ASN).

Ia menjelaskan bahwa integritas sangat erat kaitannya dengan loyalitas. Namun, loyalitas bukan berarti mengikuti semua perintah atasan secara membabi buta.

“Seorang pegawai memang wajib mengikuti arahan pimpinan, selama arahan itu untuk efektivitas dan efisiensi kerja. Tapi kalau disuruh melakukan perbuatan yang tidak baik, ya abaikan saja. Para pimpinan itu sudah mengucapkan sumpah jabatan. Jadi, jangan takut untuk menolak,” tegas Novel di hadapan peserta.

Salah satu pertanyaan yang mengemuka adalah tentang pemberian jamuan makan kepada pejabat luar daerah yang sedang melakukan kunjungan terkait proyek tertentu. Menanggapi hal ini, Novel menjelaskan pentingnya memahami batas antara gratifikasi yang bersifat delik atau tidak.

“Memang tidak semua gratifikasi itu tergolong suap. Tapi untuk menjaga integritas, sebaiknya dilaporkan tidak lebih dari 30 hari. ASN wajib tahu mana yang perlu dilaporkan dan mana yang tidak,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa gratifikasi bisa menjadi pintu masuk terjadinya korupsi. “Gratifikasi itu awal mula terjadinya korupsi,” tambahnya lagi, menegaskan bahwa kehati-hatian adalah kunci dalam menjaga kepercayaan publik.

Bimtek yang berlangsung pada 28–30 April 2025 di Hotel Mercure Samarinda ini merupakan kolaborasi antara Pemkot Samarinda dan Pemkab Paser, serta difasilitasi oleh Inspektorat Samarinda. Kegiatan ini diikuti oleh 88 peserta dari berbagai daerah, baik dalam maupun luar Kalimantan Timur.

Plt Inspektur Inspektorat Kabupaten Kutai Timur, Dr Sudirman Latif SH MSi, menyampaikan kesannya terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat bermanfaat sebagai bekal menjadi penyuluh antikorupsi. “Pematerinya luar biasa. Kami dipandu para master yang berpengalaman. Semoga kita bisa membangun integritas negeri ini dengan lebih baik lagi,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh perwakilan Inspektorat Mimika, Siska Sroyer. Ia mengaku mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru soal korupsi selama mengikuti Bimtek.

Menurutnya, menjadi penyuluh antikorupsi bukanlah hal yang mudah. “Banyak pihak yang tidak suka. Tapi itu bukan alasan untuk berhenti menyuarakan antikorupsi,” tegasnya.(dho)

Loading

Bagikan: