Terjadi Perdebatan 2 Paslon Bupati Kubar di Hotel Mercure Samarinda

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Barat menggelar debat publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kubar tahap pertama, berlangsung sengit di Hotel Mercure Kota Samarinda, Sabtu malam (10/10/2020).

Dua pasangan calon yakni nomor urut 1 MAS (Martinus Herman Kenton-Abdul Azizs) dan nomor urut 2 YAKAN (FX Yapan-Edyanto Arkan) saling adu argumentasi yang disiarkan langsung TVRI Kaltim, dengan moderator Bambang Irawan, salah satu dosen fakultas ilmu sosial dan politik.

Perdebatan sengit terjadi pada segmen ke empat, sehingga para tim pendukung pemenangan kedua paslon menyerukan debat publik tersebut. Namun, kondisi suasana datar saat sesi pertanyaan masing-masing paslon.

Hal mengejutkan ketika calon bupati nomor 1 Marinus Herman Kenton menjawab pertanyaan dari calon bupati nomor 2 FX Yapan dengan nada berapi-api, saat moderator mempersilahkan tanya jawab pada segmen debat terbuka itu.

Sesi paling sengit terjadi saat pasangan calon saling bertanya. Saling serang terjadi pada saat pasangan calon nomor 2 YAKAN bertanya kepada nomor 1 MAS yang dijawab calon bupati Martinus Herman Kenton.

Pasangan calon nomor 1 diberi pertanyaan soal gimana caranya menggarkan fasilitas unit alat berat untuk pertanian yang dijanjikan ketika terpilih akan disalurkan kepada 194 kampung/kelurahan di 16 Kecamatan se-Kubar, melalui anggaran APBD Kubar.

Martinus Herman Kenton, dengan nada berapi-api menjawab akan mengalokasikan anggaran Rp45 miliar dari APBD Kubar yang saat ini mencapai Rp2.4 triliun, dan menghidupkan BLK Kubar serta bekerjasama dengan sejumlah perusahaan dalam merealisasikan janjinya itu.

Dengan santun FX Yapan kembali menjelaskan, bahwa penggunaan APBD tidak sembarangan bisa digunakan. Karena melalui proses ketentuan dasar hukum yang harus dipertanggung jawabkan. Kata Yapan, jika penganggaran APBD tidak sesuai dasar hukum, maka akan menjadi temuan dalam penggunaan keuangan daerah.

Perdebatan juga terjadi pada pasangan calon wakil bupati, pada segmen ke lima. Sebab, pernyataan calon wakil bupati nomor 1 Abdul Azizs, menyebut dampak kemiskinan di Kubar semakin meningkat sesuai data BPS Provinsi Kaltim tahun 2018, mencapai 8,2 persen.

Calon wakil bupati nomor 2 Edyanto Arkan, mengingatkan lawannya untuk melihat lebih dekat dan mencermati data kemiskinan yang disebut. Sebab, pasangan petahana ini telah mendapat sejumlah panji keberhasilan dalam memimpin Kubar dilima tahun terakhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kubar, periode 2016-2021.

Kemudian ditanggapi oleh Abdul Azizs, jika data kemiskinan yang di release BPS Kaltim memang salah, maka seharusnya dapat dijelaskan oleh Kepala BPS Kaltim. Oleh karena itu, ia meminta maaf jika yang dipaparkan ada kesalahan pembacaan data.

Dengan lantang, Edyanto Arkan meminta calon dari wakil bupati nomor 1 untuk lebih dekat mengamati data dan tidak hanya mendengar sepintas saja. Oleh sebab itu, ia menjelaskan, bahwa IPM di Kubar selama 3 tahun terakhir semakin meningkat, sesuai dari hasil pembangunan secara merata diwilayah Kubar.

Selanjutnya moderator mempersilahkan dalam klosing statmen dengan waktu 4 menit, untuk kedua paslon menyampaikan visi-misi dalam pelaksanaan Pilkada Kubar 9 Desember 2020, sembari mengahiri debat publik tahap pertama dan akan dilanjutkan debat publik kedua pada 28 November mendatang.

Penulis : Alfian

Editor   : Redaksi (SK)

Loading

Bagikan: