Wakil Ketua DPRD Kaltim Sebut IKN Peluang Peningkatan Sektor Ekonomi Di Kaltim.

Foto : Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun

Muhammad Samsun : IKN Hadir Sejahterakan Masyarakat Kaltim

SAMARINDA, Swarakaltim.com – Setelah di resmikannya oleh Presiden Joko Widodo terkait perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) beberapa waktu lalu.

Hal ini kedepannya akan berdampak di segala aspek bidang terutama sektor ekonomi, pertumbuhan penduduk dan lain sebagainya, bahkan belum lama ini juga beberapa pihak pengembang juga sudah memulai untuk melakukan investasi dengan membeli tanah di sekitar IKN ini

Saat diwawancarai melalui telepon selular, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mengatakan bahwa IKN ini berada di antara Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

“Pemidahan IKN dari Jakarta ke Kaltim bukanlah hal baru dan rencana ini sudah lama digaungkan oleh Presiden Soekarno hingga Joko Widodo yang pada akhirnya berani mengambil keputusan untuk perpindahan IKN,” lanjutnya, Kamis (10/11/2022).

“Dengan adanya perpindahan IKN ini, tentunya berdampak peningkatan sektor ekonomi, karena mampu mendorong para investor untuk berinvestasi dan menangkap peluang bisnis dari pengembangan IKN,” ujarnya.

“Sektor pertanian, UMKM, Pendidikan, Kesehatan serta lainnya juga di pastikan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk kedepannya,” ucapnya.

“Hal tersebut, Kaltim harus menyiapkan diri dan berbagai produk yang di butuhkan warga khususnya di area IKN sudah siap, termasuk pangan, pakaian, jajanan, tempat wisata serta lainnya,” katanya.

“Dan di perkirakan pertambahan jumlah penduduk nantinya bisa mencapai 4 juta jiwa, untuk itu di harapkan semua warga Kaltim bisa berpartisipasi dalam menyiapkan diri dengan berbagai produk usaha guna menyambut warga yang akan bermukim di area IKN,” pesannya.

Politisi Partai PDIP ini juga mengemukakan bahwa bentuk partisipasi warga Kaltim dalam menyambut warga IKN nantinya dengan cara melakukan penguatan pangan, perikanan, peternakan serta hortikultura.

“Lahan di Kaltim masih banyak belum di berdayakan dan tenaga terampil dalam mengolah lahan pertanian juga dibutuhkan,” imbuhnya.

“Hal ini, menjadi tantangan serta peluang bagi Dinas terkait untuk berinovasi dalam mengembakan dan meningkatkan produktifitas pada sektor pertanian, untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim,” pungkasnya. (Adv/AI)

Loading

Bagikan: