Dinkes Kubar Gelar Sosialisasi Buku KIA Revisi 2022

Caption: Sosialisasi Kepala Dinkes Kubar membuka sosialisasi buku KIA revisi 2020 bagi tenaga kesehatan, Rabu (7/12/2022).

SENDAWAR, Swarakaltim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menggelar Sosialisasi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Revisi 2020 bagi tenaga Kesehatan. Hal ini agar tenaga medis lebih memahami serta mampu memberikan pelayanan serta pendampingan kepada ibu-ibu serta pemantauan sejak dini kepada para remaja perempuan yang memiliki lingkar lengan rendah yang tentunya beresiko melahirkan berat bayi rendah.

Sosialisasi KIA itu berlangsung di ruang pertemuan lantai II BP3D, yang dipimpin Kepala Dinkes Kubar Ritawati Sinaga, dihadiri puluhan tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Harapan Insan Sendawar dan Puskesmas di Ibu Kota Sendawar, Rabu (7/12/2022).

“Dengan sosialisasi buku KIA petugas kesehatan diharapkan mampu memberikan komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) konseling kepada ibu-ibu sehingga mengerti menggunakan buku KIA. Selama ini, buku KIA dibawa pulang hanya disimpan, tetapi kedepannya buku KIA agar dipahami dan dipelajari. Jika anak memiliki tanda-tanda yang kurang apa yang harus dilakukan. Serta orang tua bisa langsung menghubungi petugas dan pelayanan kesehatan,” pesannya.

Selanjutnya, dengan sosialisasi ini petugas medis diharapkan betul-betul mampu mengajari ibu dan memantau para remaja apakah ada lingkar lengan yang rendah atau berada di bawah 23,5 cm berisiko anemia dan jika anemia berisiko melahirkan berat bayi rendah. Jika berat bayi rendah dan kemungkinan mengarah pada stunting dan penyakit-penyakit lainnya.

Melalui sosialisasi buku KIA ini juga sebagai langkah preventif/pencegahan, serta promotif kepada seluruh tenaga medis sehingga kedepan para tenaga medis/bidan yang bertugas dilapangan lebih profesional.

Petugas medis di lapangan harus terampil dan profesional, sehingga mampu memberikan penjelasan dan pemahaman bagai para orang tua. Petugas medis juga diharapkan bisa melakukan kerjasama dengan aparat kampung dan para kader, guru PAUD, sehingga para guru tersebut juga mampu dan turut serta memberikan pelayanan kepada para anak didiknya.

Kadiskes menambahkan, selain sosialisasi tentu kita harus melengkapi sarana dan prasarana, sehingga setiap tenaga medis bisa berinovasi di wilayah kerja masing-masing karena kita tahu sendiri jika setiap wilayah memiliki karakter berbeda-beda sehingga tenaga medis harus berlomba untuk berinovasi.

Tujuan akhir adalah masyarakat terlayani lebih baik sesuai standar SOP, tentu juga diharapkan angka stunting menurun, angka Berat Bayi lahir rendah menurun, dan kualitas bayi bisa meningkat sebagai generasi penerus/generasi emas.(*Adv/iyn)

Penulis : Alfian
Editor. : Redaksi
Publisher : Rina

Loading

Bagikan: