BALIKPAPAN, Swarakaltim.com – Dalam rangka menggali kebutuhan para Nelayan, Bakal calon (Bacalon) Anggota DPD RI, Emir Moeis menghadiri diskusi bersama ratusan anggota Serikat Petani Nelayan (SPN) di Balikpapan, tepatnya Jalan Hunian Gema Tani, Kelurahan Lemaru, Kecamatan Balikpapan Barat, Minggu (26/2/2023).
Usai kegiatan tersebut, dihadapan awak media Emir Moeis menegaskan bahwa hak para nelayan di Kaltim akan memperjuangkan.
“Dalam hal kebutuhan produksi seperti kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, pupuk dan kepastian lahan petani,” lanjutnya.
“Kelihatannya pembagiannya (solar) kurang beres dan saya khawatir ada mafia dalam hal ini,” ujarnya.
“Saya akan berkomunikasi dengan pihak Pertamina, yang katanya untuk nelayan itu sudah ada alokasinya dan sekaligus menanyakan mengapa terjadi kekurangan BBM tersebut,” ucapnya.
“Hal ini, yang mesti kita jaga, tapi semua secara komperhensif itu harus diselesaikan,” katanya.
Mengenai kebutuhan pupuk, Emir Moeis yang diketahui menjabat sebagai komisaris PT Pupuk Iskandar Muda sangat memahami keluhan para petani mengenai harga pupuk, yang bisa meningkat hingga 6 kali lipat dari harga normal.
“Harga pupuk di pasaran beragam, akibat tidak semua pupuk diberi subsidi oleh pemerintah, bahkan jika disubsidi persentasenya pun hanya sedikit,” imbuhnya.
“Hal ini mesti kita tekankan lagi, semestinya pemerintah memberikan bantuan langsung ke petani, sehingga petani dapat sejahtera,” tuturnya.
Sedangkan mengenai mafia tanah, Emir Moeis menegaskan bahwa dirinya tidak akan berkompromi jika mendapat aduan dari para petani atau nelayan yang lahannya diserobot paksa.
“Jika ada lahan yang diserobot bawa datanya, dan nanti kita bisa temui perusahaannya, dan saat ini tidak ada backing lagi,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum SPN Wahyudi menegaskan bahwa tujuan Emir Moeis sebagai Bacalon DPD RI senada dengan apa yang dicita-citakan SPN yakni bagaimana membuat para petani dan nelayan bisa hidup sejahtera di Indonesia.
Untuk itu, ia berharap pemerintah pusat, daerah serta seluruh stekholder bisa membantu memberikan CSR-nya untuk kedaulatan pangan.
“Khususnya petani dan nelayan ini kan kaum Marhaen ya, pada saat jaman Bung Karno sampai hari ini pun masih ada ketimpangan. baik secara keadilan maupun kesejahterahan,” ucap Wahyudi.
Wahyudi berpesan, jika terpilih sebagai anggota DPD RI nasib nelayan tolong diperhatikan. Sebab masih banyak nelayan Manggar yang hidupnya numpang di atas laut.
“Kalau untuk dukungan, suara kami bulat untuk pak Emir Moeis, baik yang sudah tergabung SPN dan yang belum, atau simpatisan, kita akan terus memperjuangkan beliau,” pungkasnya. (AI)