SANGATTA, Swarakaltim.com – Seorang bocah laki-laki bernama Nur Romadhon Als Mandon (8), warga Desa Sepaso Selatan, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, tewas setelah diterkam buaya saat bermain bola pada Selasa sore, 8 Maret 2025.
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 16.00 Wita di area kanal Rawa Indah RT 08, Desa Sepaso Selatan. Saat kejadian, korban sedang bermain bola bersama tiga temannya, yakni Pardi, Dery, dan kakaknya sendiri, Muhammad Kurniawan, di halaman rumah Sadillah yang berada tak jauh dari kanal.
Menurut keterangan saksi, Jumansyah (44), bola yang mereka mainkan terjatuh ke dalam kanal. Korban lalu berinisiatif mengambil bola tersebut meski telah diperingatkan oleh Pardi untuk tidak mendekati kanal.
“Korban tetap nekat mengambil bola. Saat hendak mengambil di tepi kanal, tiba-tiba kakinya digigit buaya,” ungkap Jumansyah.
Saksi lainnya, Kusnin, mengatakan bahwa Pardi sempat berusaha menarik tangan korban, namun tidak berhasil karena gigitan buaya sangat kuat. Anak-anak yang melihat kejadian itu pun berteriak meminta pertolongan warga.
Warga bersama aparat kepolisian segera melakukan pencarian. Salah satu warga, Ilham, yang mendengar teriakan langsung menuju lokasi dan melihat buaya masih menggigit korban.
“Saya langsung ambil alat setrum dari genset dan menyetrum buaya itu. Setelah itu buaya berhasil dilumpuhkan,” kata Ilham.
Namun saat buaya dibelah, jasad korban tidak ditemukan di dalam perutnya. Pencarian pun dilanjutkan di sekitar kanal, dan akhirnya sekitar pukul 19.22 Wita, jasad Nur ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
“Korban ditemukan dengan luka gigitan di kaki kanan dan paha kiri,” tambah Kusnin.
Peristiwa ini menambah daftar panjang konflik antara manusia dan satwa liar di kawasan perairan Kutai Timur. Warga sekitar diimbau untuk lebih waspada, terutama anak-anak, agar tidak bermain terlalu dekat dengan kanal atau sungai yang berpotensi menjadi habitat buaya.(sdn)